REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelaksanaan study tour siswa SMAN 21 Bandung ke Yogyakarta batal karena bermasalah dengan tour and travel. Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, studi tour perlu karena tak semua ilmu didapat di kelas. Tapi biasanya berdinamika kalau tidak profesional.
"Perlu-perlu saja karena tidak semua ilmu itu didapat di kelas tapi biasanya berdinamika kalau tidak profesional. Satu kalau penyelenggaranya tidak jelas, kedua niatnya mencari profit," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan di Gedung Pakuan, Kamis (25/5/2023).
Emil pun bahkan mengimbau pelaksanaan study tour diatur oleh siswa sendiri. "Study tour itu diatur saja oleh siswanya sendiri, jangan pakai pihak ketiga. Kan ada yang heboh-heboh sampai ke Mekah, Darul Arkom," paparnya.
Jadi kuncinya, kata dia, selama tidak memberatkan boleh. Tapi harus kasihan juga dengan siswa yang tidak mampu. "Misalkan, yang lain study tour, siswa tidak mampu nggak (ikut). Kan kalau nggak (ikut), dia (siswa tidak mampu) jadi minder," katanya.
Jadi, kata Emil, kalau disebut apakah perlu (studi tur) itu perlu karena ia pernah sekolah dan itu menyenangkan. "Tapi jangan memberatkan, mencari cara mengurangi pihak ketiga, melatih anak-anaknya mengorganisasikan acara sendiri sehingga harga lebih murah," ucapnya.