REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—Pelaku utama pembacokan pelajar di Bogor, ASR (17 tahun), sejak kejadian pada 10 Maret 2023 hingga saat ini belum tertangkap. Pihak keluarga korban berharap pelaku utama yang membacok korban segera ditangkap sebelum 40 hari korban meninggal.
Ayah angkat korban, Jai (51 tahun), mengatakan sejauh ini pihak keluarga tidak berkomunikasi dengan Polresta Bogor Kota yang masih melakukan pengejaran. “Jadi harapannya cepat-cepat tertangkap. Berharapnya sebelum 40 harian almarhum itu pelakunya tertangkap, keluar dari persembunyiannya,” kata Jai, Kamis (13/4/2023).
Jai menyebutkan, karena tidak berkomunikasi dengan pihak kepolisian, ia dan keluarganya awalnya tidak mengetahui jika dua dari tiga pelaku sudah tertangkap. Namun, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, datang ke rumahnya di Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor dan memberi kabar terkait hal tersebut.
“Dari Kapolresta dateng ke rumah dan bilang kalau pelaku sudah tertangkap dua orang,” tuturnya.
Jai mengakui masih sangat terpukul dengan meninggalnya anak bungsu kesayangannya itu. Apalagi ketika ia mengetahui pelaku pembacokan putranya berjumlah tiga orang, namun baru dua yang tertangkap.
“Semoga tertangkap semuanya dan dihukum seberat-beratnya, kalau bisa dihukum mati saja sesuai perbuatan dia,” ujarnya.
Terpisah, Kasat Reserse Kriminal Polresta Bogor Kota, Kompol Rizka Fadhila, mengatakan polisi masih melakukan upaya penangkapan terhadap ASR yang sudah ditetapkan menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO). Beberapa lokasi yang disinyalir menjadi tempat siswa SMA itu masih dipantau oleh Polresta Bogor Kota, sambil dikoordinasikan dengan Polres dan Polsek setempat.
Rizka menyebutkan, kendala yang dialami pihak kepolisian dalam menangkap ASR ialah kerap berpindah-pindah. Polresta Bogor Kota pun melakukan penyelidikan lebih lanjut apakah ada pihak yang membantu ASR untuk bersembunyi.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa melakuakn upaya penangkapan kepada yang bersangkutan. Yang pasti kami dari Polresta berupaya secepat mungkin untuk melakukan penangkapan,” tegasnya.
Sebelumnya, diberitakan seorang pelajar bernama Arya Saputra (16) meninggal dunia usai dibacok di sekitaran Simpang Pomad, Kota Bogor pada Jumat (10/3/2023). Korban disabet dengan golok panjang ketika hendak menyeberang jalan oleh pelaku yang menaiki motor.
Polresta Bogor Kota menangkap dua pelaku pembacokan terhadap Arya Saputra, yakni MA (17) dan Salman (18). Selain kedua pelaku, satu orang pelaku utama berinisial ASR (17) hingga saat ini masih dalam pengejaran polisi.