REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ketua DPD Golkar Provinsi Jawa Barat Tubagus Ace Hasan Syadzily menegaskan, partainya tetap pada putusan hasil musyawarah nasional (Munas) untuk mengusung Ketum Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden. Saat menyampaikan pembukaan pada Pengajian Akbar Keluarga Besar Partai Golkar, Ace mengenalkan Airlangga sebagai Ketua Umum dan Capres 2024.
Ace berbicara di depan acara yang disebut melibatkan empat organisasi keagamaan di bawah Partai Golkar dan dihadiri lebih dari 2.000 orang. Dalam sambutannya, Ace menegaskan, Partai Golkar akan terus mendukung kegiatan-kegiatan pengajian yang digelar kader.
Karenanya, ia turut memohonkan doa agar Partai Golkar bisa ke luar sebagai pemenang pada Pemilu 2024. "Agar Bapak Airlangga Hartarto menjadi presiden di 2024," kata Ace, di Kompleks Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Ahad (19/3/2023).
Kegiatan itu turut dimeriahkan penyerahan secara simbolis bantuan kepada empat ormas-ormas keagamaan yang berada di bawah naungan Partai Golkar. Selain itu, agenda pengajian akbar juga diisi tausiyah yang disampaikan Ketua Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis.
Sementara itu, dalam arahannya, Ketum Golkar Airlangga menyampaikan kemiripan dari masuknya bulan suci Ramadhan dengan Partai Golkar. Pasalnya, Ramadhan kali ini merupakan edisi 1444 Hijriah dan Partai Golkar untuk pemilu tahun ini mendapat nomor urut empat.
"Bukan kebetulan, karena insya Allah mendapatkan ridho dari Allah," ujar Airlangga.
Ia menekankan, bagi Partai Golkar pengajian tidak cuma bermanfaat secara material, tapi juga spiritual. Ia mengatakan, pengajian menjadi salah satu upaya pembangunan dimensi spiritual untuk membangun karakter masyarakat agar berakhlak mulia.
Pondasi ini disebut yang menyuburkan nilai-nilai pribadi yang berkarakter dan optimistis ke depan. Airlangga berharap, Partai Golkar bisa memaksimalkan waktu menyiapkan secara lahir dan batin menuju tahun politik 2024 mendatang.
"Ini jadi spirit yang penting menuju kemenangan," kata Airlangga.
Ikuti Whatsapp Channel Republika