Rabu 15 Mar 2023 15:15 WIB

OSO Temui Jokowi di Istana, Ada Apa?

Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menemui Presiden Jokowi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang. Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menemui Presiden Jokowi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang. Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menemui Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Oesman Sapta Odang (OSO) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/3). Oso mengaku bertemu Jokowi untuk bersilaturahmi saja.

"Gak ada, enggak dalam rangka apa-apa. Silaturahmi saja. Memang janjian untuk ketemu," ujar Oso di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Juga

Menurut dia, pertemuannya dengan Jokowi berlangsung selama sekitar satu jam. Dalam pertemuan tersebut, ia mengaku tidak membahas masalah penting yang tengah terjadi. Oso menyebut keduanya hanya bersenda gurau.

"Ketawa ngakak ngikik saja, ketawa ngakak ngikik. Kan saya kalau ketemu Presiden begitu saja, nggak ada yang penting, enggak ada yang dibicarakan yang menyangkut masalah-masalah apalah. Ya kebetulan sudah janji lama baru ketemu," ujar dia.

 

Saat ditanya apakah ada tawaran dari Jokowi, Oso tak merespon. Sambil bergurau, ia hanya mengatakan bahwa hanya ada ajakan dari Presiden untuk berbuka puasa bersama.

"Tawaran oh iya ada tawaran buka puasa hahaha mantap ya, nanti saya kasih undang buka puasa," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement