Jumat 28 Nov 2025 13:30 WIB

Jumlah Korban Tewas Banjir Sumatera Sudah Lebih dari 65 Orang

Putusnya saluran komunikasi menjadi kendala pelaporan jumlah korban.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Warga menyaksikan sejumlah rumah rusak tertimbun lumpur dan sampah kayu pascabanjir bandang di Desa Manyang Cut, Kecamatan Mereudu, Kabupaten Pidie, Aceh, Kamis (27/11/2025). Gubernur Aceh Muzakir Manaf menetapkan status darurat bencana hidrometerologi setelah 16 kabupaten/kota di Aceh dilanda banjir hingga longsor, terhitung 28 November hingga 11 Desember 2025.
Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
Warga menyaksikan sejumlah rumah rusak tertimbun lumpur dan sampah kayu pascabanjir bandang di Desa Manyang Cut, Kecamatan Mereudu, Kabupaten Pidie, Aceh, Kamis (27/11/2025). Gubernur Aceh Muzakir Manaf menetapkan status darurat bencana hidrometerologi setelah 16 kabupaten/kota di Aceh dilanda banjir hingga longsor, terhitung 28 November hingga 11 Desember 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan putusnya jaringan komunikasi menjadi kendala laporan dampak bencana Banjir dan Longsor di Provinsi Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat. Karena itu proses pendataaan masih dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan jaringan di setiap lokasi.

"Untuk data korban hingga saat ini kami masih terus berkomunikasi dengan pemerintah daerah. Ada beberapa pemerintah daerah yang masih kesulitan untuk melaporkan karena jaringan komunikasi yang masih terganggu," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan, Jumat (28/11/2025).

Baca Juga

Dari data yang masuk sampai Jumat pagi ini, Pemkab Benar Meriah menyampaikan ada lima orang korban jiwa dan sembilan orang dinyatakan hilang. Di Gayo Luwes terdapat satu orang meninggal dunia dan dua orang masih hilang. Sehingga untuk Provinsi Aceh secara total ada enam korban jiwa dan 11 korban lainnya masih dinyatakan hilang.

"Ini tentu saja masih dalam verifikasi dan validasi di lapangan termasuk juga korban terdampak, jumlah pengungsi dan lain-lain," ujar Abdul.

Sedangkan di Sumatera Utara, Pemkab Tapanuli Tengah menyampaikan ada 34 jiwa meninggal dan 33 orang masih dinyatakan hilang. Sedangkan di Tapanuli Selatan ada 13 meninggal dunia dan 3 hilang, Tapanuli Utara 3 korban meninggal dunia dan 5 hilang, Humbang Hasundutan ada 4 korban meninggal dan 4 hilang.

"Memang data ini akan masih dinamis dan tim BNPB yang di lapangan yang mendampingi pemerintah daerah juga akan terus mevalidasi data ini karena situasi masih sangat dinamis," ujar Abdul.

Abdul menjelaskan ada korban hilang yang sebelumnya tercatat sebagai korban meninggal dunia ternyata ditemukan masih hidup. Data ini kemudian dikoreksi.

"Sehingga secara total kumulatif di Tapanuli Tengah ada 34 meninggal, Tapanuli Selatan ada 13 meninggal, Pakpak 1, Tapanuli Utara 5 dan Humbang Hasundutan ada 4," ucap Abdul.

Adapun di Sumatera Barat, ada 9 jiwa meninggal dunia dimana empat korban di Kota Padang dan 5 di Kabupaten Padang Pariaman. Total jumlah korban jiwa di Aceh, Sumut, dan Sumbar sudah mencapai 69 orang. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement