Jumat 28 Nov 2025 11:53 WIB

Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Curah Hujan di Sumatera

Pesawat Hercules dan A400M angkut logistik ke daerah terdampak banjir.

Foto udara permukiman penduduk yang terendam banjir di Desa Teupin Peuraho, Arongan Lambalek, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/11/2025). Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalop PB) Badan Penanggulangan Bencana Aceh menyatakan sebanyak 16 kabupaten/kota di Aceh terdampak banjir dengan rincian 33.817 kepala keluarga atau 119.988 jiwa terdampak serta  20.759 jiwa mengungsi dan tiga orang meninggal dunia.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Foto udara permukiman penduduk yang terendam banjir di Desa Teupin Peuraho, Arongan Lambalek, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/11/2025). Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalop PB) Badan Penanggulangan Bencana Aceh menyatakan sebanyak 16 kabupaten/kota di Aceh terdampak banjir dengan rincian 33.817 kepala keluarga atau 119.988 jiwa terdampak serta 20.759 jiwa mengungsi dan tiga orang meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan pemerintah telah melakukan upaya modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan di lokasi banjir di wilayah Sumatra dan Aceh. Langkah tersebut dilakukan agar banjir dapat surut lebih cepat sehingga proses evakuasi dapat berjalan maksimal.

“Kita melakukan operasi modifikasi cuaca. Sudah mulai bisa diterbangkan untuk mengurangi curah hujan di daratan, sehingga nanti curah hujan kita bawa ke lautan,” kata Pratikno saat ditemui awak media di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (28/11/2025).

Baca Juga

Menurut Pratikno, sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan akan terjadi siklon tropis Senyar di wilayah Sumatra.

Siklon tropis Senyar merupakan fenomena alam yang menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang.

Belakangan, kata Pratikno, siklon tersebut sudah mereda sehingga pemerintah menjalankan operasi pengaturan cuaca guna mendorong hujan ke arah laut.

“Dan kemudian kita mengantisipasi karena ada siklon Koto, tapi tempatnya di utara Pulau Sumatra. Kita masih waspada, kita harapkan dia tidak akan masuk ke wilayah daratan Indonesia,” jelas Pratikno.

Pada saat yang sama, pemerintah juga tengah gencar mengirimkan bantuan logistik ke lokasi banjir di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.

photo
Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat mengirimkan bantuan logistik untuk mendukung operasi tanggap darurat bencana banjir yang melanda tiga provinsi Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh. - (PMI)

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement