REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat mengirimkan bantuan logistik untuk mendukung operasi tanggap darurat bencana banjir yang melanda tiga provinsi Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh. Barang bantuan diberangkatkan pada Jumat (28/11/2025) menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara (AU), bersama dengan bantuan dari Presiden dan Kementerian Kesehatan.
Bantuan yang diberangkatkan meliputi 350 unit peralatan kebersihan (hygiene kit), 350 buah selimut, 1.500 buah sarung, 150 box peralatan bayi (baby kit), 150 unit terpal, 1.500 buah kelambu, 750 lembar pakaian, 750 pakaian dalam, dan 1.500 baju daster. Seluruh bantuan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat terdampak banjir di berbagai lokasi.
Pengiriman bantuan difokuskan pada tiga titik utama, yaitu Lhokseumawe (Aceh), Tapanuli Tengah (Sumatra Utara), dan Padang (Sumatra Barat). Dari titik-titik ini, bantuan akan didistribusikan lebih lanjut ke wilayah terdampak sesuai kebutuhan di lapangan.
Sekretaris Jenderal PMI, A.M. Fachir mengatakan PMI terus mengupayakan percepatan bantuan, termasuk jika harus mengutamakan pengadaan barang secara lokal.
“Semua mekanisme yang cepat dan efektif kami prioritaskan agar bantuan dapat segera sampai kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.
Dalam operasi logistik ini, PMI menjadi salah satu unsur yang bertugas di Sekretariat Klaster Nasional Logistik yang berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta. Selain di tingkat nasional, PMI di tiga provinsi terdampak juga akan dilibatkan secara aktif dalam Gudang Klaster Logistik Daerah.
Klaster ini bertugas untuk melakukan koordinasi, menyusun laporan, serta menyesuaikan berbagai jenis bantuan yang masuk baik dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, maupun lembaga lainnya. Hal ini agar bantuan sesuai dengan kebutuhan yang muncul di lapangan.
Melalui dukungan logistik yang terkoordinasi ini, PMI berharap bantuan dapat tersalurkan secara cepat, tepat, dan menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan.