Jumat 28 Nov 2025 08:15 WIB

Banjir Rendam Kota Solok, 3.362 Warga dan 224 Rumah Terdampak

Wali Kota Solok telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir.

Pencarian korban yang masih hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor di provinsi Sumatra Barat, masih berlanjut pada Rabu (15/5), kata pihak berwenang.
Foto: Tangkapan Layar/VOA
Pencarian korban yang masih hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor di provinsi Sumatra Barat, masih berlanjut pada Rabu (15/5), kata pihak berwenang.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK - Hujan deras yang mengguyur Kota Solok, Provinsi Sumatera Barat, sejak Rabu (26/11) menyebabkan peningkatan debit air Sungai Batang Lembang dan Batang Gawan. Banjir kiriman dari daerah tetangga memperparah kondisi, sehingga sejumlah pemukiman warga di dua kecamatan terdampak tergenang air, menimbulkan risiko terhadap keselamatan jiwa dan kerusakan materil.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan, banjir melanda Kecamatan Tanjung Harapan (Kelurahan Koto Panjang dan Nan Balimo) serta Kecamatan Lubuk Sikarah (Kelurahan Kampai Tabu Karambia, IX Korong, Aro IV Korong, Sinapa Piliang, VI Suku, dan Tanah Garam). "Berdasarkan pendataan sementara, tercatat 598 kepala keluarga atau 3.362 jiwa terdampak, dengan 224 unit rumah terdampak," ujar dia.

Kondisi terkini debit air masih meningkat dan meluap ke pemukiman warga. Tim BPBD Kota Solok masih melakukan evakuasi ke tempat aman, dan 11 orang telah dievakuasi.

Sejak terjadinya hujan deras, BPBD Kota Solok telah melakukan monitoring lokasi rawan banjir, koordinasi dengan OPD terkait dan perangkat kelurahan, serta melakukan assessment dan pendataan korban terdampak.

Wali Kota Solok telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir melalui Keputusan Nomor 100.3.3.3-2212-2025, berlaku sejak 26 November hingga 27 November 2025. Kebutuhan mendesak bagi warga terdampak meliputi sembako, makanan siap saji, velbed, selimut, bantal, jaket, family kit, alat kebersihan, tenda pengungsian, mesin sedot air, dan perahu evakuasi.

BNPB mengimbau warga di wilayah rawan banjir diminta tetap tenang, waspada. Mengikuti arahan petugas di lapangan. Hindari aktivitas di sekitar sungai atau aliran air yang sedang naik.

Siapkan dokumen penting, obat-obatan, dan kebutuhan darurat keluarga. "Masyarakat yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi Call Center BNPB di nomor 117."

photo
Infografis banjir di Sumatera Barat - (BNPB)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement