Jumat 28 Nov 2025 15:10 WIB

Ini Hotline dari BNPB untuk Hubungi Keluarga Terdampak Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar

Warga yang masih kesulitan menghubungi keluarga bisa mengirim data keluarganya.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari (kanan) bersama Direktur Operasi Basarnas Yudhi Bramantyo (kiri) saat meninjau lokasi reruntuhan bangunan Mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/10/2025).
Foto: Dok BNPB
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari (kanan) bersama Direktur Operasi Basarnas Yudhi Bramantyo (kiri) saat meninjau lokasi reruntuhan bangunan Mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyadari pentingnya jalinan komunikasi bagi keluarga terdampak bencana di Provinsi Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat. BNPB pun menyatakan, siap memfasilitasi agar tiap keluarga dapat saling mengabari. 

"Untuk warga masyarakat yang hingga saat ini masih kesulitan untuk menghubungi sanak keluarga di lokasi terdampak, posko utama BNPB di Tarutung membuka hotline nomor di 0811-6164-5500 saya ulangi 0811-6164-5500 di nomor ini," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan, Jumat (28/11/2025). 

Baca Juga

Lewat hotline tersebut, warga yang masih kesulitan menghubungi sanak keluarganya di daerah terdampak bisa mengirimkan data keluarganya berupa nama, umur, jenis kelamin, dan alamat. Sebab beberapa dari sambungan telepon yang masuk ke BNPB menyertakan titik lokasi terakhir.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

"Ini akan sangat membantu data ini nantinya akan kami teruskan ke PIC personil BNPB yang sudah ada di tiap-tiap kabupaten, kota, daerah terdampak untuk langsung meng-crosscheck ke lokasi," ujar Abdul.

Berikutnya, setiap aduan dari masyarakat akan dilakukan expose dan checklist oleh petugas. 

"Nanti mana yang sudah bisa ditindaklanjuti dan mana yang bisa dikonfirmasi, mana yang sudah bisa diketahui keberadaan dan kondisinya dan mana yang belum. Serta untuk yang belum, kendala, serta solusinya seperti apa? Ini yang bisa kami lakukan untuk bisa menampung kesulitan masyarakat dalam menghubungi sanak keluarganya di daerah terdampak,"ujar Abdul.

Abdul juga menyarankan masyarakat menggunakan hotline ini dengan mengirimkan pesan lewat aplikasi WhatsApp (WA) ketimbang telepon langsung. Tujuannya, untuk menghindari lonjakan telepon di waktu bersamaan. 

"Kami harapkan ini bisa digunakan untuk menyampaikan data via WA karena kalau digunakan untuk menelpon langsung, kami yakin jalurnya juga akan traffic dan kami khawatir tidak bisa merespon secara efektif jadi ini yang mungkin bisa kita lakukan saat ini,"kata dia. 

photo
Warga menyaksikan sejumlah rumah rusak tertimbun lumpur dan sampah kayu pascabanjir bandang di Desa Manyang Cut, Kecamatan Mereudu, Kabupaten Pidie, Aceh, Kamis (27/11/2025). Gubernur Aceh Muzakir Manaf menetapkan status darurat bencana hidrometerologi setelah 16 kabupaten/kota di Aceh dilanda banjir hingga longsor, terhitung 28 November hingga 11 Desember 2025. - (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement