Rabu 28 Dec 2022 08:57 WIB

Polri Siagakan Personel SAR Antisipasi Cuaca Ekstrem Seluruh Indonesia

Polri siagakan personel dan sarana prasarana untuk hadapi situasi kontijensi bencana

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pengendara menerjang hujan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (9/12/2022). Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengkaji penerapan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) yang bersifat lokal atau diserahkan kepada masing-masing perusahaan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem diperkirakan masih berlangsung hingga awal 2023.Republika/Prayogi.
Foto: Republika/Prayogi
Pengendara menerjang hujan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (9/12/2022). Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengkaji penerapan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) yang bersifat lokal atau diserahkan kepada masing-masing perusahaan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem diperkirakan masih berlangsung hingga awal 2023.Republika/Prayogi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyiagakan personel dan sarana prasarana untuk menghadapi situasi kontijensi bencana alam yang diprediksi terjadi saat cuaca ekstrem melanda. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan Polri melakukan analisis dan evaluasi (anev) yang dipimpin oleh Wakapolri terkait adanya potensi cuaca ekstrem di Tanah Air, kemudian meminta seluruh personel di wilayah untuk siaga.

"Pak Wakapolri sudah mengarahkan untuk mempersiapkan pasukan SAR dan sarana prasarana untuk menghadapi situasi-situasi kontijensi bencana alam," kata Dedi di Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Baca Juga

Kegiatan anev yang diikuti polda dan polres jajaran seluruh Indonesia memberikan pengarahan kepada para kepala satuan wilayah (kasatwil) untuk melakukan langkah-langkah mitigasi bencana. "Para kasatwil sudah diperintahkan turun ke lapangan untuk memetakan kerawanan-kerawanan yang mungkin dapat terjadi di wilayah masing-masing," kata jenderal bintang dua itu.

Selain itu, kata Dedi, para kasatwil juga diperintahkan untuk mempersiapkan rencana kontijensi secara maksimal. Hal ini guna mengelimir jatuhnya korban dan kerusakan saat bencana terjadi. "Mabes Polri juga sudah siapkan pasukan untuk mem-back up wilayah apabila diperlukan seperti mitigasi gempa Cianjur," kata Dedi.

Sebelumnya diberitakan, salah satu peneliti memaparkan potensi hujan ekstrem hingga badai dahsyat terjadi pada 28 Desember 2022. Hal itu membuat sejumlah masyarakat khawatir akan bencana tersebut.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan potensi akan terjadi badai di wilayah Jabodetabek pada 28 Desember 2022 kecil. Namun BMKG memprakirakan cuaca pada 28 Desember 2022 pada umumnya adalah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat tapi bukan badai. Atas prakiraan cuaca tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan terus memperbaharui informasi melalui kanal-kanal resmi BMKG.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement