Jumat 25 Mar 2022 11:24 WIB

Pemerintah Dikritik, Luhut: Saya Lama di TNI, Saya 21 Tahun di Kopassus!

Luhut mengaku, hampir tidak ada operasi militer yang tak diikutinya saat di Kopassus.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta semua pejabat di Indonesia tidak rendah diri. Dia pun menunjukkan data nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selama enam bulan terakhir, termasuk sejak Rusia menginvasi Ukraina, yang tetap stabil. Pun, dengan bursa saham Indonesia yang malah menunjukkan peningkatan dibandingkan bursa negara lain.

"Ini data. Ini juga sudah invasi Rusia itu kita sudah masih termasuk baik. Jadi yang ingin saya katakan, kepemimpinan kita semua sekarang, presiden di sini, dan kita semua masih saya katakan sangat baik," ucap Luhut saat berpidato di acara Penyerahan Rekor Muri dan Closing Ceremony Business Matching, Belanja Produk Dalam Negeri 2022 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Kamis (24/3/2022).

Baca Juga

Menurut Luhut, jika ada masalah di sana dan di sini maka bisa diselesaikan. Namun, ia meminta kepada pihak tertentu untuk jangan terus menghakimi pemerintah. Pernyataan itu disampaikan lantaran masih ada saja orang yang mengkritik kinerja pemerintah.

"Saya titip itu, kita juga punya nurani kok. Nurani yang paling dalam. Saya tidak mau mengkhianati anak buah saya yang sudah gugur dalam operasi-operasi militer bersama-sama saya dulu," kata abiturien Akademi Militer (Akmil) 1970 ini.

Dia pun kemudian membagikan pengalamannya ketika masih berdinas di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sejak lulus Akademi Militer (Akmil) 1970. "Saya lama di TNI, saya lama di Kopassus, 21 tahun saya di Kopassus dari saya pangkat Letnan sampai saya pangkat Kolonel. Hampir tidak ada operasi militer yang saya tak ikuti pada era itu," ucap Luhut.

Dia mengaku, selama di Kopassus belajar menjadi pemimpin. Bagi dia kepemimpinan adalah keteladanan. "Keteladanan dalam bersikap, bertindak, berpikir, berbuat dengan risiko nyawa kami. Mengapa? Saya terkadang harus maju paling depan, untuk menunjukkan kepada anak buah saya, hei saya juga punya risiko yang sama dengan kau untuk gugur di sini," kata mertua Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak tersebut.

Luhut pun mengajak semua hadirin untuk belajar arti kepemimpinan. "Apa yang mau saya berikan kepada semua? Kita harus bisa begitu. Anda bukan dalam konteks pertempuran kok, makanya saya orang kritik, hei saya pernah mau mati di negeri saya sendiri beberapa kali," ujar mantan dubes RI untuk Singapura tersebut.

Luhut juga mengajak agar semua pihak tidak mengkhianati hasil pembangunan yang sudah dirintis para pendahulu. "Dan kita semua ayo kita janga mengkhianati, orang-orang yang telah gugur mendahului kita, orang-orang yang membangun negeri kesatuan yang kita cintai. Saya titip nilai-nilai ini pada Anda. Anda mau kungfunya apa silakan, tapi ingat bangsa ini jadi saya, Anda, kita semua bisa duduk di sini karena mereka-mereka yang sudah gugur itu."

Luhut sebelumnya juga menyajikan data jika nilai tukar rupiah paling stabil dibandingkan negara lain. Karena itu, ia heran ketika ada pengamat yang menjadikan Singapura sebagai rujukan. Padahal, nilai tukar rupiah Indonesia malah lebih baik dibandingkan Singapura.

"Anda lihat nilai tukar rupiah kita masih bagus. Anda lihat tuh di bawah semua, Singapura yang hebat-hebat itu turun. Apa yang mau saya gambarkan Bapak/Ibu sekalian, negeri kita hebat! Supaya kita tahu, kita ini hebat, kalau ada pengamat ekonomi, datang ke saya tunjukkan ke saya angka yang salah di mana," ujar Luhut.

Dia menerangkan, capaian ekonomi yang bagus itu berkat kepemimpinan di Indonesia. Karena itu, ia meminta agar semua yang hadir tidak rendah diri. Dia menyebut, tidak hanya kepemimpinan tingkat nasional, melainkan juga ada peran bupati/wali kota dan gubernur yang turut membantu pertumbuhan ekonomi nasional. "Saya berhak ngomong dikit, karena saya paling tua, insya Allah saya 75 tahun, tahun ini," kata Luhut.

Baca: Dikritik Pengamat, Luhut: Saya Lama di TNI, 21 Tahun Saya di Kopassus

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement