Kamis 05 Nov 2020 14:01 WIB

Didah tak Khawatirkan Biaya Berobat karena Ada JKN-KIS

Didah peserta JKN-KIS tak keluarkan biaya sepeser pun saat sakit pembengkakan jantung

Didah peserta JKN-KIS tak keluarkan biaya sepeser pun saat sakit pembengkakan jantung
Foto: BPJS Kesehatan
Didah peserta JKN-KIS tak keluarkan biaya sepeser pun saat sakit pembengkakan jantung

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Didah (45) warga Situ Awi Kelurahan Karang Tengah Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi adalah satu dari sekian banyak peserta yang telah merasakan manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional–Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Dari pembawaannya yang tenang, Didah berbagi mengenai pengalamannya berobat menggunakan kartu JKN-KIS, Jumat (30/10).

“Saya sudah lama menjadi peserta JKN-KIS, mulai dari dulu Jamkesmas sampai sekarang berubah menjadi JKN-KIS,” cerita Didah mengawali perbincangan.

Didah menuturkan awal dia berobat karena keluhan sakit dan sesak di bagian dada, di tambah rasa sakit tersebut menjalar terasa membakar dari dada ke daerah pundak. Saat berobat ke Puskesmas, oleh dokter, Didah di rujuk ke Rumah Sakit Islam Assyifa Sukabumi karena tekanan darahnya tinggi dan pembengkakan jantung.

“Alhamdulilah pelayanan di puskesmas sampai ke rumah sakit besar pun semuanya bagus. Petugasnya cepat dan tanggap melayani,” ungkap Didah.

Kekhawatiran mengenai biaya pun tidak menjadi beban Didah dan keluarga, karena tidak ada biaya dikeluarkan oleh Didah.“Saya sekeluarga tidak meragukan manfaat banyak dari JKN-KIS. Berobat di puskesmas atau rumah sakit menggunakan JKN-KIS tidak mengeluarkan biaya sepeser pun, Alhamdulillah," ujar Didah.

Didah yang sehari-hari mengurus rumah tangga serta aktif menjadi salah satu kader Posyandu di lingkungannya tersebut  berharap pelaksanaan program JKN-KIS ini akan selalu bertambah baik dan lebih banyak masyarakat yang terdaftar menjadi peserta JKN-KIS. Terutama bagi masyarakat tidak mampu karena program ini sangat membantu dan membuka kesempatan untuk menperoleh akses pelayanan kesehatan yang dibutuhkan.

Didah yakin peserta JKN-KIS mempunyai niat yang tulus untuk saling membantu berbuat kebaikan, selalu mengedepankan semangat gotong royong, dan tentunya bersama bahu membahu menyukseskan pelaksanaan program jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia tersebut. Karena tidak dapat dipungkiri program ini membutuhkan dukungan semua pihak, tidak terkecuali pesertanya dengan salah satunya selalu rutin membayar iuran pada waktunya untuk menghindari tidak aktif saat diperlukan untuk berobat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement