REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan menjadi garda terdepan bagi banyak masyarakat di Indonesia dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif.
Tak sedikit masyarakat menganggap program JKN bak secercah harapan ketika menghadapi permasalahan kesehatan. Nur Asiyah (46), warga asal Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, juga merasakan manfaat langsung Program JKN.
Sebagai guru di salah satu SMP swasta di daerah Kota Semarang, pekerjaan yang padat membuat tubuhnya harus dalam keadaan prima ketika memberikan pembelajaran. Namun, kelelahan karena tekanan dan tuntutan pekerjaan sesekali menghampiri. Tak ayal rasa nyeri terkadang muncul di sekitar kepala Nur.
Puncaknya, beberapa hari sebelumnya, ia masih bekerja seperti biasa dari pagi sampai sore. Sampai rumah pun, ia masih bisa beraktivitas juga.
‘’Lalu saat sujud shalat Maghrib, tiba-tiba kepala terasa sangat pusing hingga terjatuh karena tidak kuat sampai-sampai harus dibantu suami dan anak saya untuk ditidurkan,” ucap Nur saat dirawat di RS KRMT Wongsonegoro (RSWN), Kamis (30/10/2025) lalu.
Namun, setelah beberapa saat beristirahat, pusing hebat di kepala Nur tak kunjung mereda, justru kali ini kepalanya terasa berputar-putar hingga disertai mual muntah sepanjang malam. Kondisi ini membuatnya semakin tak berdaya dan hanya bisa berbaring di tempat tidurnya.
“Paginya karena badan saya sudah terasa lemas sekali, suami berinisiatif untuk langsung membawa saya ke IGD Rumah Sakit RSWN ini karena saya rasa juga sudah darurat, kemudian langsung diberikan penanganan hingga cek lab darah,” ujarnya.
Tanpa menunggu lama, setelah dilakukan beberapa pemeriksaan, karena tekanan darah pada dirinya yang terlampau tinggi, dokter mengharuskan Nur untuk melakukan rawat inap guna mengantisipasi kejadian-kejadian seperti sebelumnya.
Ini bukan kali pertama bagi Nur memanfaatkan Program JKN setelah pada bulan Mei lalu dirinya harus naik ke meja operasi akibat benjolan di payudara.
“Seperti Mei lalu pun saya juga menggunakan JKN untuk operasi pengambilan benjolan sekitar payudara sebelah kanan di RSWN ini, dan akhirnya dinyatakan sembuh karena tidak berpotensi ada keganasan,” ungkap Nur.
Tak seperti anggapan kebanyakan orang tentang pelayanan Program JKN yang terkesan ribet. Hal tersebut berbanding terbalik dengan pengalaman Nur yang justru merasakan berbagai kemudahan dalam akses pelayanan kesehatan melalui Program JKN.
“Pelayanannya bagus, penanganannya juga cepat, tidak ada keluhan sama sekali selama saya dua kali dirawat. Perawatnya ramah dan membantu serta dokternya sangat informatif memberikan informasi yang detail. Untuk sarana prasarana juga baik. Ruangannya besar dan kamar mandinya luas. Tentunya juga bersih. Alhamdulillah-nya juga dekat dengan rumah jadi aksesnya gampang bisa riwa-riwi,” katanya.
Selain pelayanan yang didapatkan, Nur juga turut mengapreasiasi transformasi digital dari BPJS Kesehatan yaitu Aplikasi Mobile JKN yang mempunyai berbagai macam fitur yang membantu. Salah satunya i-care JKN yang sering ia gunakan untuk melihat hasil pemeriksaan kesehatannya sewaktu-waktu apabila diperlukan.
“Kalau tidak ada BPJS Kesehatan sebisa mungkin tidak sakit. Jadi bersyukur dengan adanya program ini merasa sangat terbantu karena penghasilan saya relatif kecil, harapannya semoga program ini dapat selalu membantu. Alhamdulillah juga tidak ada tambahan biaya obat maupun tindakan selama ini. Pokoknya sampai pulang dan sampai sehat di rumah,” tutup Nur yang dikutip Jumat (14/11/2025).