Selasa 26 Mar 2019 18:17 WIB

Metro TV Tetap Siarkan Debat, BPN: Semoga Bisa Independen

BPN sempat keberatan dengan Metro TV sebagai penyelenggara debat.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengikuti Debat Capres Putaran Ketiga di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/3/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengikuti Debat Capres Putaran Ketiga di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan stasiun televisi yang bakal menyiarkan secara langsung debat keempat pemilihan presiden (Pilpres) 2019, yaitu Grup Emtek dan Metro TV

Namun khusus Metro TV mendapat sorotan dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga. Bahkan mereka sempat menolak Metro TV sebagai penyiar debat.

Baca Juga

Direktur Relawan BPN Prabowo-Sandiaga, Ferry Mursyidan Baldan mengaku bahwa pihaknya sempat keberatan jika Metro TV menjadi penyelenggara. Namun saat ini pihaknya tidak lagi mempersoalkannya lagi.

Hanya saja BPN Prabowo-Sandiaga berharap agar seluruh stasiun televisi penyelenggara bisa bersikap netral.  "Semoga bisa independen dan profesional. Karena sikap independen dan netral dan profesional itu diatur dalam undang-undang," tegas Ferry Selasa (26/3).

Ferry menjelaskan, hasil debat yang disiarkan oleh Metro TV dan Emtek untuk membantu masyarakat menentukan pilihannya. Artinya tidak menutup kemungkinan ajang debat nanti menjadi rujukan bagi pemilih yang belum menentukan pilihannya.

Sehingga jika stasiun televisi memang tak netral atau independen maka debat tidak perlu dilaksanakan. "Kalau debat ini diselenggarakan dengan tidak independensinya tidak profesionalitas lebih baik gak usah debat. Karena ini mencederai demokrasi kita," keluhnya.

Ferry meminta, agar stasiun televisi tersebut tidak mencederai demokrasi dengan frame yang tidak netral. Biarkan masyarakat menilai hasil debat keempat yang diselenggarakan di Hotel Sangrila, Jakarta, pada Sabtu (30/3). Dengan menyaksikan debat tersebut, diharapkan masyarakat bisa menentukan pilihannya.

Sebelumnya Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso pernah mengeluarkan instruksi agar memboikot Metro TV. Menurut Djoko, keputusannya tersebut diambil karena Metro TV kerap menyudutkan pasangan Prabowo-Sandiaga dalam pemberitaannya. Kemudian pihaknya juga tidak mendapat ruang yang cukup dalam pemberitaannya.

"Dengan berbagai alasan, saya menyatakan Metro TV diboikot untuk sementara waktu. Soal pemberitaan saya kira sudah jelas berat sebelah," tutur Djoko Santoso beberapa waktu lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement