Rabu 07 Nov 2018 08:41 WIB

Keputusan Yusril Diyakini Pengaruhi Afiliasi Politik PBB

Meski direkrut secara profesional, namun Yusril adalah tokoh sentral PBB

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra tiba di Hotel Menara Peninsula Jakarta untuk menghadiri Ijtima' Ulama GNPF, Jumat (27/7).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra tiba di Hotel Menara Peninsula Jakarta untuk menghadiri Ijtima' Ulama GNPF, Jumat (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menanggapi keputusan Yusril Ihza Mahendra yang setuju menjadi pengacara capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Ia yakin, keputusan Yusril akan memengaruhi afiliasi politik kader PBB.

Menurut Abdul Kadir Karding, Yusril Ihza Mahendra adalah ketua umum PBB yang merupakan tokoh sentral pada partai politik, lahir pada awal era reformasi tersebut. "Keputusan Pak Yusril mendukung Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf, maka saya perkirakan sebagian besar kader PBB juga akan memilih pasangan Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf pada Pemilu Presiden 2019," katanya, Selasa (7/11).

Baca Juga

Anggota Komisi III DPR RI itu menambahkan, meskipun TKN Jokowi-Ma'ruf merekrut Yusril Ihza Mahendra secara personal sebagai pengacara profesional, karena Yusril adalah tokoh sentral di PBB, maka sebagian besar kadernya diperkirakan akan mengikuti jejak tokohnya. "Karena dalam politik, ada faktor ketokohan yang kuat," katanya pula.

Sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra menyatakan setuju menjadi pengacara pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilu Presiden 2019. "Saya memutuskan untuk setuju dan menjadi lawyer kedua beliau itu," kata Yusril, dalam pernyataan tertulisnya melalui pesan Whatsapp yang diterima di Jakarta, Senin (5/11).

Menurut Yusril, kesediaannya menjadi pengacara pasangan Jokowi-Ma'ruf bermula dari pertemuannya dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, sebelumnya.

"Saya bertemu dengan Pak Erick Thohir di Hotel Mulia, Jakarta, pada Minggu lalu," katanya.

Yusril menjelaskan, Erick menyampaikan salam dari Jokowi kepada dirinya dan Yusril pun menyampaikan salamnya kepada Jokowi melalui Erick Thohir. "Kami bincang-bincang dan Pak Erick menanyakan kepastian apakah saya bersedia menjadi lawyer-nya Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma'ruf Amin, dalam kapasitasnya sebagai pasangan capres-cawapres," kata Yusril.

Menurut Yusril, dirinya sudah cukup lama mendiskusikan kemungkinan menjadi pengacara pasangan Jokowi-Ma'ruf untuk 2019. "Ketika bertemu dan berdiskusi dengan Pak Erick itu, saya menyatakan setuju," katanya lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement