Ahad 17 Jun 2018 14:09 WIB

Ketua WP KPK Desak Presiden Bentuk TGPF Kasus Novel Baswedan

Pembentukan TGPF dinilai menjadi satu-satunya jalan mengungkap kasus Novel.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nur Aini
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan saat ditemui di rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Ahad (17/6), menuntut janji Presiden Joko Widodo untuk mengusut pelaku penyiraman air keras terhadap dirinya.
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan saat ditemui di rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Ahad (17/6), menuntut janji Presiden Joko Widodo untuk mengusut pelaku penyiraman air keras terhadap dirinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK) Yudi Purnomo Harahap, mendesak Presiden Joko Widodo untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) sesegera mungkin. Tim tersebut dinilai perlu untuk mengungkap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

"Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang independen, menjadi satu-satunya jalan untuk memecah kebuntuan tidak berujung atas penyelesaian kasus Novel," kata Yudi saat ditemui di kediaman Novel Baswedan di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Ahad (17/6).

Menurutnya, dalam pembentukan TGPF, pemerintah perlu melibatkan berbagai pihak tidak hanya anggota KPK dan kepolisian. Tim tersebut bisa dibentuk dari pemangku kepentingan, ahli yang relevan, dan tokoh independen lainnya. Hal itu untuk bisa menjamin upaya pengungkapan dilakukan secara transparan dan akuntabel.

Bertepatan dengan hari Lebaran, WP KPK mengunjungi Novel Baswedan untuk menunjukkan bahwa Novel tidak akan pernah sendiri dalam proses penyembuhan matanya dan dalam menuntut haknya sebagai korban. Hal itu agar pelaku penyiraman air keras segera ditangkap.

Yudi menegaskan, negara tidak boleh kalah dari teror dan harus melindungi penegak hukumnya. Pelaku dinilai harus segera ditangkap karena tidak tertutup kemungkinan akan mengulangi perbuatannya atau ditiru oleh orang lain.

Baca: Novel Baswedan: Harapan Saya Ada di Presiden

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement