REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menerima penghargaan Top 40 Inovasi Pelayanan Publik dari Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK) Puan Maharani dalam acara Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (25/8).
Penghargaan tersebut diberikan karena tiga program inovasi pelayanan publik yang dikembangkan Pemprov Jatim masuk dalam Top 40 Inovasi Pelayanan Publik. Ketiga inovasi tersebut yakni layanan WARAS (Wisata Arsip Untuk Anak Sekolah), MR SAHDU (Manajemen Resiko Sanggahan dan Pengaduan) Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, serta PLANET KAKAO (Pengelolaan dan Edukasi Terpadu Kakao Melalui Kebun Rakyat Demi Indonesia Daulat Cokelat). Ketiganya menjadi bagian dari 40 terbaik dari total 3.054 inovasi pelayanan publik baik dari Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah maupun BUMN/BUMD yang dikompetisikan.
Layanan WARAS merupakan inovasi dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim. Inovasi layanan wisata arsip ini diperuntukkan bagi pelajar sekolah dari tingkat SD hingga SMA sederajat. Melalui inovasi tersebut, Baperpussip ingin mengenalkan dunia kearsipan bagi pelajar yang dikemas dalam aspek edukatif, inspiratif dan kreatif. Layanan tersebut yang pertama di Indonesia.
Sementara inovasi MR SAHDU yang digagas oleh UPT Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jatim merupakan inovasi manajemen resiko, sanggahan dan pengaduan dalam proyek pengadaan barang/jasa yang dipusatkan di UPT P2BJ. Inovasi ini menggunakan metode dan pendekatan baru dalam menangani keluhan pelanggan dengan memanfaatkan teknolgi informasi. Segala keluhan, sanggahan dan aduan didistribusikan dalam satu hari kerja dan dijawab maksimal tiga hari kerja sesuai dengan peraturan perundangan.
Sedangkan inovasi PLANET KAKAO kependekan dari pengelolaan dan edukasi terpadu kakao, digagas oleh Dinas Perkebunan Jatim. Ide tersebut bermula dari terjadinya penurunan produksi kakao perkebunan besar Jatim, dari 32 ribu ton menjadi 15 ribu ton. Untuk mengembalikan produksi kakao yang menurun, maka dilakukan alih teknologi dari perkebunan besar kepada perkebunan rakyat secara terpadu mulai budidaya hingga produk hilir.
Program tersebut dilakukan secara besar-besaran sejak 2011, dimana setiap tahunnya dikembangkan kakao seluas 5.000 hektare. Hasilnya, saat ini produksi kakao sudah melampaui angka 32 ribu ton. Berkat inovasi Planet Kakao, kini perkebunan bisa menghasilkan kakao sebanyak 36 ribu ton. Jumlah ini telah melampaui produksi kakao Jatim sebelum reformasi.
Atas penghargaan tersebut Soekarwo menyampaikan terima kasih kepada para pimpinan dan jajaran Pemprov Jatim yang selalu berupaya memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. "Penghargaan ini menjadi semangat dan motivasi bagi Pemprov Jatim untuk terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Saya berharap inovasi-inovasi terus dibuat oleh jajaran Pemprov," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya, melalui siaran pers yang diterima Republika.
Pakde Karwo juga berharap pemerintah kabupaten/kota terus membuat inovasi demi melayani masyarakat. Dengan demikian, lanjutnya, masyarakat merasakan kehadiran pemerintah dalam kehidupan sehari-harinya.
Selain Pemprov Jatim, beberapa kabupatem/kota di wilayah Jatim juga menerima penghargaan Top 40 Inovasi Pelayanan Publik. Di antaranya Kabupaten Banyuwangi melalui inovasi Implementasi E-VB dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta Kabupaten Sampang melalui inovasi SELEMPANG MERA (Selamatkan Pasien Pasung Melalui Tim Samurai ODGJ) dari UPTD Puskesmas Omben Dinas Kesehatan Sampang. Selanjutnya, Kabupaten Pamekasan melalui inovasi SIGAP SRATUS 369 PLUS (Aksi Tanggap Pada Sapi Madura Bunting dan Partus) dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, serta Kota Surabaya melalui inovasi 112 dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya.
Dalam sambutannya, Menko PMK Puan Maharani mengatakan, melalui program revolusi mental setiap kementerian/lembaga dan pemerintah daerah diminta menjalankan program yang berorientasi dalam meningkatkan pelayanan publik. Menurutnya, pemerintah harus mendorong peningkatan pelayanan publik yang simpatik, ramah, tepat prosedur, tepat waktu dan memuaskan rakyat. Menko Puan juga menyampaikan apresiasi kepada 40 penerima penghargaan Top 40 Inovasi Pelayanan Publik. "Selamat kepada penerima penghargaan, semoga kerja keras tidak berhenti disini," ucapnya.