Jumat 25 Apr 2025 06:13 WIB

Kontribusi Laju Tanam Padi Jatim Terbesar, Khofifah: Komitmen Wujudkan Kedaulatan Pangan

Kontribusi laju tanam pada di Jawa Timur menyumbang 25 persen luas nasional.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) bersama dengan petani padi di Jawa Timur (ilustrasi)
Foto: Humas Pemprov Jatim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) bersama dengan petani padi di Jawa Timur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kontribusi laju tanam padi di Jawa Timur (Jatim) menyumbang 25 persen atau setara seperempat luas tanam nasional pada April tahun ini. Hal ini tentunya menjadi wujud nyata komitmen Pemprov Jatim dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

Secara rinci, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan berdasarkan data Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, gerakan tanam serentak padi di Bulan April telah mencapai realisasi 924.989 hektare di seluruh Indonesia. Sedangkan total tanam padi Jatim mencapai 227.802 hektare sejak awal April hingga 22 April.

“Artinya jika dilihat persentase tanam padi Jatim berkontribusi cukup besar terhadap capaian nasional," kata Gubernur Khofifah di Surabaya, Kamis (24/4/2025).

Berdasarkan data BPS RI per 8 April 25, luas panen Provinsi Jawa Timur Januari-Mei 2025 diprediksi mencapai 964.768 hektare. Sementara luas panen tahun 2024 Januari-Mei mencapai sebesar 859.957 hektare.

"Artinya ada kenaikan lebih tinggi 104.811 hektare atau sekitar 12,19 persen dari tahun 2024 di bulan yang sama," tegasnya.

"Luas panen ini menjadi yang terbesar dibanding dua provinsi terbesar penghasil padi, yaitu Jawa Tengah sebesar 811.994 hektare dan Jawa Barat sebesar 753.287 hektare," imbuhnya.

Di sisi lain, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa kemarin telah dilaksanakan kegiatan tanam serentak nasional yang dipimpin langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Kegiatan ini dilaksanakan simultan di 14 provinsi secara daring.

"Dan Desa Purwosari, Kecamatan Babadan, Ponorogo, menjadi titik pusat acara tanam serentak di Jawa Timur," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama di Desa Purwosari juga dilaksanakan penanaman padi dengan menggunakan dua metode. Yakni metode manual dan metode penggunaan transplanter.

Gubernur Khofifah juga tengah fokus mengawal komitmen Pemprov Jawa Timur dalam menyukseskan target nasional produksi padi dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan. Upaya-upaya tersebut di antaranya dengan mendorong percepatan tanam demi memanfaatkan musim hujan yang masih berlangsung.

"Jika percepatan tanam dilakukan maka akan dapat membantu meningkatkan produksi, efisiensi, dan pendapatan petani, serta meningkatkan ketahanan pangan nasional," katanya.

photo
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) bersama dengan petani padi di Jawa Timur (ilustrasi) - (Humas Pemprov Jatim)

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa percepatan tanam dicapai dengan melancarkan proses panen, melaksanakan koordinasi penyerapan gabah oleh Bulog pada harga Rp 6.500 per kilogram dan secara paralel mendorong ketersediaan bibit dan pelaksanaan penyemaian luar lahan.

"Metode penyemaian luar lahan turut diterapkan pada kegiatan tanam serentak di Ponorogo, dimana tanaman padi sudah tumbuh di media tanam dan sudah berusia sekitar 2 minggu saat ditanam di lahan sawah," terangnya.

Oleh sebab itu Gubernur Khofifah berharap tingginya kontribusi Jatim dalam laju tanam padi akan menjadi pemantik bagi semua pihak terutama petani Jawa Timur untuk semakin meningkatkan produktivitasnya. Juga terus berupaya dalam mengembangkan inovasi - inovasi di sektor pertanian dan ketahanan pangan.

"Kembali kami bersyukur bahwa Jawa Timur menjadi provinsi dengan laju tanam padi tertinggi nasional harapannya ini bisa menjadi faktor yang mendorong peningkatan produktivitas di sektor pertanian" harapnya.

"Dan muaranya adalah kontribusi Jatim untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement