Jumat 10 Mar 2017 13:50 WIB

Saluran Air di Jaksel Dipenuhi Sampah Bekas Proyek Bangunan

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nur Aini
Petugas membersihkan saluran air, ilustrasi
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas membersihkan saluran air, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono melakukan tinjauan deretan saluran air di bawah fly over Kuningan Timur Jakarta Selatan. Saluran air tersebut dibenuhi sampah bekas proyek bangunan hingga kabel optik.

Di setiap saluran air, ada pasukan sudin sumber daya air Jakarta Selatan yang bertugas. Ada petugas yang menyelam mengambil lumpur atau sampah-sampah yang ada di saluran air dengan kedalaman 1,7 meter menggunakan karung, sementara dua orang lainnya membantu mengangkut karung berisikan lumpur tersebut.

Meskipun menyelam di saluran air berwarna hitam, para petugas ini tidak mengenakan alat keselamatan yang lengkap. Mereka hanya memakai helm keselamatan dan sepatu boot antiair serta tambahan senter untuk petugas yang menyelam.

"Kenapa tidak pakai (menunjuk memperagakan masker wajah)?" tanya Sumarsono di bawah fly over Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (10/3)."Nggak ada pak," jawab salah satu seorang petugas tersebut.

Petugas lainnya bernama Yulianto (38 tahun) mengatakan pembersihan saluran air tersebut sudah dilakukan sejak Jumat (3/3). "Setelah Rabu genangan tinggi itu, langsung kita dikondisikan semua dinas tata air Jakarta Selatan terutama Mampang di sini," kata Yulianto.

Ia mulai membersihkan saluran air tersebut sejak pukul 07.30 WIB hingga 16.00 WIB. Sampah yang ditemukan, Yulianto mengatakan, adalah bekas puing-puing dan cor sisa proyek.

Kepala Suku Dinas (Kasudin) Sumber Daya Air Jakarta Selatan Holi Susanto mengatakan sebelum para petugas masuk, air yang berada di saluran tersebut disedot terlebih dahulu untuk keamanan. "Kan kita nggak tahu di situ ada ular atau apapun," ujar Holi.

Holi menjelaskan di deretan bawah fly over Kuningan Timur, saluran airnya dipenuhi lumpur dan bongkahan batu. "Meskipun genangan cepat surut tetapi ada sumbatan," katanya.

Sementara itu, dalam rangkaian tinjauan tersebut, Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono memikirkan bagaimana kabel-kabel optik yang ada di saluran air tidak bercampur berantakan. Sebab, kabel-kabel optik tersebut menghalangi sampah yang hanyut dan menyebabkan saluran air tersumbat. "Ke depan solusinya kita akan buat dacting utilities. Jadi memisahkan semua kabel-kabel ini. Utilitas perkabelan yang penting ini tidak bersatu dengan saluran air," kata Sumarsono.

Model dacting utilities, Sumarsono mengatakan, berbentuk seperti kotak tetapi memiliki penutup.  "Kalau orang butuh tinggal dibuka bloknya kemudian tembus kabelnya lalu ditarik pake alat, sehingga terhubung antar blok-blok tadi. Sehingga dengan demikian akan terpisah antara kabel utilities dan saluran air, dan ini  nggak membahayakan," ujarnya. Jika tidak teratasi, Sumarsono menuturkan, Jakarta akan sulit menanggulangi banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement