Jumat 15 Dec 2023 22:00 WIB

Cegah Banjir, BPBD Sukabumi Bersihkan Saluran Air di Permukiman Warga

BPBD Sukabumi melibatkan warga dalam normalisasi saluran air.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Erdy Nasrul
Hujan deras yang melanda Kota Sukabumi menyebabkan sebuah jembatan lingkungan roboh di Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Selasa (21/9) sore. Saat ini petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi telah diterjunkan ke lokasi bencana.
Foto: istimewa
Hujan deras yang melanda Kota Sukabumi menyebabkan sebuah jembatan lingkungan roboh di Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Selasa (21/9) sore. Saat ini petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi telah diterjunkan ke lokasi bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Langkah untuk mencegah terjadinya bencana baik longsor dan banjir terus dilakukan di Kota Sukabumi. Salah satunya dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi bersama warga yang membersihkan saluran air di Jalan Merdeka Kampung Cikeong, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros dengan menggelar aksi Jumat bersih dan rapi (Jumat Berapi), Jumat (15/12/2023).

'' Jumat Berapi ini gerakan untuk merespon surat edaran Pj Wali Kota Sukabumi yang mengimbau seluruh jajaran SKPD, OPD dan lapisan masyarakat agar konsisten menggelar aksi Jumsih,'' ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, Jumat. Harapannya agar kondisi Kota Sukabumi tetap terjaga kebersihannya dan mencegah terjadinya bencana.

Baca Juga

Khususnya kata Novian, akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan seperti membuang sampah ke saluran air. Sehingga BPBD bekerjasama dengan warga di Kelurahan Jayaraksa melakukan giat bersih-bersih di hari Jumat.

Aksi ini lanjut Novian, bukan hanya dengan masyarakat, akan tetapi ikut terlibat pula Babinsa, Babinkantibmas dan unsur Kelurahan Jayaraksa. Sasaran giat Jumat Berapi ini yakni saluran air di pinggir jalan yang mengalami pendangkalan.

Hal itu kata Novian, dilakukan sebagai tindakan pencegahan dan antisipasi banjir akibat sumbatan sampah. '' Rawan kalau debit air hujan cukup tinggi, dan saluran air tidak bisa memadai akibat adanya pendangkalan dan tersumbat oleh sampah,'' jelasnya.

Jika itu terjadi maka pasti akan menimbulkan luapan air kemana-mana. Novian menambahkan, jajaran BPBD akan terus melakukan giat kolaborasi dalam upaya mengantisipasi terjadi bencana. Baik dengan dinas-dinas terkait dan aparat di masing-masing kelurahan maupun dengan unsur lapisan masyarakat.

'' Kolaborasi ini bisa terus terjaga dengan baik, agar kondisi di Kota Sukabumi aman dari bencana,'' terang Novian. BPBD juga terus melakukan monitoring dan koordinasi ke lapangan dalam mitigasi pemgurangan risiko bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement