Senin 19 Dec 2016 19:58 WIB

Sekjen KSPI: Buruh tak Pernah Berpikir untuk Makar

Rep: Muhyiddin/ Red: Bayu Hermawan
Makar (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Makar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, terkait kasus dugaan makar pada Senin (19/12). Rusdi diperiksa sebagai saksi dari tersangka kasus makar Ratna Sarumpaet dan dicecar dengan 14 pertanyaan.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Rusdi datang ke Polda Metro Jaya sekitar pukul 15.30 WIB dengan dikawal puluhan buruh. Tidak lama kemudian ia keluar lagi dari Gedung Kantor Krimum Polda pada pukul 18.00 WIB.

"Kaitannya dengan Ibu Ratna Sarumpaet, saya ditanya sudah berapa kenal, saya jawab acara 17 Agustus di Kampung Aquarium (lokasi penggusuran)," ujarnya usai diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Senin (19/12).

Selain itu, kata dia, dirinya juga ditanya apakah Ratna Sarumpaet pernah mengajak massa aksi buruh untuk melakukan demonstrasi di Gedung DPR RI. Rusdi kemudian menjawab pertanyaan penyidik tersebut bahwa dirinya tidak pernah diajak.

"Kita bilang gak pernah (Ratna tidak mengajak) buruh tak pernah berpikir untuk makar, sejauh ini juga tidak ada upaya untuk itu," katanya.

Selain itu, Rusdi juga mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah ikut agenda pertemuan di Universitas Bung Karno dan Hotel Saripan Pacific yang dihadiri oleh para tersangka kasus makar tersebut.

"Kita gak pernah ikut dan hadir," ucapnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Polda Metro Jaya telah mengamankan 12 orang sesaat sebelum aksi 212 digelar di Monas. Delapan orang diduga akan melakukan makar dan sudah ditetapkan sebagai tersangka, tiga orang diduga melanggar Undang-Undang ITE, dan satu orang diduga telah melakukan penghinaan terhadap penguasa yakni Ahmad Dhani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement