Sabtu 14 May 2016 21:40 WIB

Imigrasi Bandara Soetta Usut Insiden Lion Air Loloskan Penumpang

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pesawat maskapai Lion Air.
Foto: Antara
Pesawat maskapai Lion Air.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mendalami insiden salah turun penumpang pesawat Lion Air penerbangan internasional tujuan Singapura-Jakarta di terminal domestik yang semestinya di terminal internasional.

Hal ini lantaran penumpang semestinya melewati pos imigrasi terlebih dahulu sebagaimana berlaku untuk kedatangan internasional guna mencegah penyelundupan orang asing.

"Teman-teman imigrasi Soekarno Hatta sedang mendalami kasus tersebut," kata Kepala Humas Dirjen Imigrasi Heru Santoso saat dikonfirmasi Sabtu (14/5).

Ia mengakui ada kesalahan dari pihak Lion Air yang menurunkan penumpangnya di terminal 1 dari semestinya di terminal 2. Atas hal ini juga, pihak Lion Air sedang dimintai keterangan atas kejadian ini.

Sementara, untuk penumpang yang diduga lolos dari pos imigrasi, pihaknya memastikan akan mencarinya.

"Sebagian penumpang sudah bisa dipanggil kembali untuk dibawa ke Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Soekarno Hatta, dan sesuai dengan UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian hal ini adalah kesalahan dari alat angkut dan menjadi tanggung jawab Lion Air," katanya.

Sementara, Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Bandara Soetta Alif Suadi mengatakan berdasarkan informasi dari pihak Lion dan AP2, bahwa pesawat JT 161 dari Singapura pada pada Selasa (10/5) parkir di R51 yang diketahui sebagai remote area).

Dalam proses penjemputan diakuinya ada kesalahan oleh sopir bus yang membawa penumpang salah turun di terminal 1 atau domestik.

"Tapi kemudian disadari salah dan penumpang naik bus kembali dan dibawa ke terminal 2 untuk clearance CIQ, atas kasus ini akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar Alif.

Diketahui, insiden salah turun penumpang pesawat Lion Air asal Singapura pada Selasa (10/5) lalu terungkap melalui viral media sosial oleh pengakuan Zarra Zetira yang merupakan rekan dari salah satu penumpang penerbangan tersebut. Ia menceritakan pengalaman rekannya tersebut, dan mengeluhkan kelalaian prosedur yang dilakukan pihak Lion Air.

Hal ini menurutnya, dapat membahayakan keamanan negara dan membuat orang asing bebas masuk ke Indonesia tanpa pengawasan pihak imigrasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement