Senin 25 Apr 2016 19:49 WIB
Kontroversi Ahok

Besok, Wali Kota Jakut Jawab Semua Tudingan Miring dari Ahok

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi
Foto: Utarajakarta.go.id
Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi berjanji akan menyampaikan pernyataan resmi pada Selasa (26/4). Nantinya pernyataan itu menyangkut tanggapan perihal tudingan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) padanya.

Rustam mengaku saat ini situasi tengah kurang kondusif. Ia merasa kondisi memanas masih terjadi akibat perseteruannya dengan Ahok yang bermula dari tudingan mendukung Yusril Ihza Mahendra. Sehingga ia enggan memberikan keterangan resmi hari ini.

"Besok ada pernyataan resmi saya di kantor (wali Kota Jakarta Utara), kalau mau datang silahkan," ujarnya ketika ditemui Republika.co.id seusai menunaikan shalat magrib di Masjid Kompleks Balai Kota DKI, Senin (25/4).

Rustam enggan menjelaskan secara rinci perihal alasannya membuat curhatan di media sosial.  Namun ia tak membantah ketika ditanyai perihal aktifitasnya bermain golf. Selain itu ia merasa lebih baik mengadakan konferensi pers agar tak harus mengulang-ulang pernyataannya.

"Soal Curhatan (di media sosial) itu besok saya jelaskan. Ya enggak apa-apa golf, besok semua kumpul biar enggak berkali-kali kumpul," katanya.

Ketika dicecar lebih jauh, ia terus mengelak dari pertanyaan yang dilontarkan Republika.co.id. Sejumlah bawahannya pun berusaha menyudahi wawancara.

"Ini sudah diluar jam kantor, besok kalau mau datang ke kantor jam sembilan (pagi)," ucapnya sambil bergegas menuju mobilnya.

Sebelumnya, dalam rapat penanggulangan banjir pada Jumat (22/4), Ahok menuding Rustam sebagai pendukung Yusril. Alasannya, Ahok merasa Rustam sering mengelak menjalankan keinginannya. Namun Ahok merasa tudingannya saat itu hanya bercanda saja.

Setelah itu, Rustam merespon tudingan Ahok dengan membuat pernyataan di media sosial. Isi pernyataan itu berupa kekecewaannya atas tudingan Ahok yang tak mendasar.

Sedangkan pada hari ini, Ahok kembali menuding Rustam bergabung dengan genk golf. Genk itu, kata Ahok merupakan tradisi lama agar bisa naik jabatan. Ahok menyebut di era gubernur Sutiyoso dan Fauzi Bowo, pejabat DKI harus bergabung dengan genk golf agar bisa naik jabatan.

Meski tradisi itu sudah ditinggalkan sejak Fauzi Bowo meninggalkan jabatannya, tetapi hobi Rustam bermain golf masih berjalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement