REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menilai rencana pengembangan Terminal Poris Plawad di Kota Tangerang yang akan dilengkapi dengan tujuh moda transportasi massal memberikan manfaat. Terutama, masyarakat yang menggunakan jasa transportasi dari dan menuju ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Bandara itu kan simbol transportasi besar. Jadi di sana memang perlu dikoneksikan dengan moda-moda non penerbangan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Djoko Sasono saat dihubungi Republika, Kamis (12/2).
Menurut Djoko, dengan pengembangan Terminal Poris Plawad yang akan dilengkapi dengan tujuh moda transportasi massal, maka manfaat yang paling dirasakan oleh masyarakat adalah mereka diberikan banyak pilihan. Yakni, pilihan untuk memilih moda transportasi yang akan digunakan sebagai akses dari dan menuju bandara.
Terkait dengan trayek-trayeknya, Djoko mengatakan moda transportasi yang lintas provinsi izinnya harus dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Yaitu, bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi). Begitu juga dengan yang kaitnnya dengan kereta api, izinnya harus melalui pusat.
Diberitakan, Terminal Poris Plawad di Kota Tangerang, Banten, akan dikembangkan dan dilengkapi dengan tujuh moda transportasi massal. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang, Rabu (4/2), mengatakan ketujuh transportasi massal itu yakni kereta Bandara, Commuterline, Kereta Luar Kota, Bus APTB, AKAP, Bus Rapid Transit (BRT), dan Transjakarta.
Terminal Poris dipilih menjadi terminal terpadu mengingat posisinya yang strategis berdekatan dengan Jakarta dan Bandara. Selain itu juga didukung dengan infratsruktur yang memadai seperti Jalan Tol Bandara-Kunciran dan Jalur Kereta Bandara-Batuceper.
Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Pargaulan Butar-Butar mengatakan, sebenarnya sudah ada moda transportasi dari Terminal Poris Plawad yang terintegrasi dengan wilayah Jakarta. Di antaranya adalah APTB (Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway) dan trayek bus Poris Plawad-Pulo Gadung.
Namun, ia menilai hal tersebut belum digarap secara maksimal. Karena itu, ia berharap rencana pengembangan Terminal Poris Plawad bisa memaksimalkan peran transportasi massal dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.