REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatra Barat menyatakan sekitar 200 warga Labuhan, Kecamatan Tanjung Mutiara mengungsi melalui laut menggunakan perahu dampak banjir menggenangi pemukiman mereka.
"Mereka mengungsi menggunakan perahu melewati Laut Tiku pada Jumat (28/11/2025)," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, Jumat.
Ia mengatakan, evakuasi melewati laut tersebut karena lokasi alternatif menuju lokasi pegunsian di halaman kantor Camat Tanjung Mutiara.
Sedangkan jalan menuju lokasi pengungsian digenangi air, sehingga kendaraan tidak bisa melewati daerah itu.
"Daerah tersebut terisolir dampak banjir mengenangi jalan menuju lokasi dan termasuk permukiman mereka terendam banjir," katanya.
Ia menambahkan, halaman kantor Camat Tanjung Mutiara telah dipasang tenda milik TNI untuk pengungsian korban banjir.
Sementara kebutuhan makan juga telah disediakan dengan mendirikan dapur umum.
"Kita telah menyiapkan lokasi pengungsian dan kebutuhan makan untuk korban. Di lokasi juga masih ada warga yang butuh dievakuasi," katanya.
Sebelumnya, BPBD Agam dan Basarnas Padang mengevakuasi 150 warga terdampak banjir di Anak Aia Kasiang, Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari ke Balairong Kantor KAN Bawan, rumah keluarga dan lainnya.
Setelah itu warga di PT AMP Plantation Kecamatan Palembayan dan Gadis Angik, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara.
"Evakuasi masih berlanjut di tiga titik tersebut bersama TNI AL, Basarnas Padang. Total warga mengungsi belum diperoleh karena akses komunikasi sangat sulit," katanya.
Selain itu, evakuasi korban terdampak banjir bandang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Arikia, Nagari Dalko, Kecamatan Tanjung Raya, Toboh, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak dan lainnya.
"Di Salareh Aia sudah ditemukan 25 korban pada Jumat (28/11/2025) dan daerah lain belum mendapatkan data," katanya.