REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota Padang mendirikan Posko Penanggulangan Bencana Alam di setiap kelurahan. Posko ini bertujuan untuk memastikan bantuan logistik terdistribusi kepada warga terdampak.
"Posko didirikan di setiap kelurahan, sedangkan posko utama di Rumah Dinas Wali Kota Padang di Jalan Ahmad Yani Kota Padang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang Hendri Zulviton di Padang, Sumbar, Jumat (28/11/2025).
Posko tersebut diharapkan dapat memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan, termasuk menyalurkan bantuan dan makanan kepada warga terdampak. Ia menyebutkan BPBD Kota Padang, Sumatra Barat, memetakan lima kecamatan yang terdampak parah dalam bencana banjir yang terjadi di kota itu.
"Kami petakan ada lima kecamatan yang terdampak parah pada bencana banjir maupun banjir bandang di Kota Padang hingga hari Jumat ini," katanya.
Kelima kecamatan tersebut adalah Nanggalo, Pauh, Kuranji, Padang Utara, dan Kecamatan Koto Tangah. Personel masih berada di lapangan untuk membantu evakuasi demi memastikan keselamatan dan keamanan warga, terutama di lima kecamatan.
Menurutnya dari data yang dihimpun BPBD Padang, jumlah warga yang terdampak dari bencana banjir dalam empat hari terakhir tercatat lebih dari 27 ribu jiwa. Namun dari data tersebut warga yang mengungsi secara permanen jumlahnya tidak seberapa.
Lebih lanjut ia mengkategorikan bencana hidrologis yang terjadi di Padang pada saat ini adalah bencana berlanjut, yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun-tahun sebelumnya kejadian banjir biasanya hanya terjadi pada satu momen saja, kemudian genangan air surut.
"Sedangkan yang terjadi saat ini sifatnya berkelanjutan, misalnya kemarin terjadi banjir lalu surut, namun pada hari ini terjadi banjir lagi," ujarnya.
Hendri Zulviton menjelaskan kondisi tersebut dipengaruhi oleh kondisi cuaca di Kota Padang yang terus diguyur hujan berintensitas sedang hingga lebat setiap harinya. BPBD Padang mencatat sejak Senin (24/9/2025) hingga Jumat (28/11/2025) siang, bencana telah mengakibatkan 12 unit rumah warga rusak berat, 86 unit rusak sedang, dan 90 unit rusak ringan. Kejadian bencana juga telah mengakibatkan lima unit jembatan dan tiga sekolah dasar rusak berat, serta mengakibatkan distribusi air dari Perusahaan Umum Daerah (PDAM) Padang terhenti.
View this post on Instagram