Senin 17 Jun 2013 23:58 WIB

Pakar: Basement di Jakarta Bisa Jadi Terowongan Pintar Antibanjir

Bundaran HI yang tergenang air banjir, Jakarta,Kamis (17/1).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Bundaran HI yang tergenang air banjir, Jakarta,Kamis (17/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Tempat parkir  bawah tanah pusat perbelanjaan dan kantor pemerintahan dapat dimanfaatkan sebagai retensi banjir di wilayah Jakarta seperti "smart tunnel" (terowongan pintar) yang diwacanakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta..

"Jakarta bisa mengadopsi penanganan banjir seperti di Jepang, areal parkiran bawah tanah milik pusat perbelanjaan dan perkantoran bisa dimanfaatkan sebagai retensi banjir," kata Profesor Hidrologi Sumber Daya Air dari IPB, Hidayat Parwita, di Bogor, Senin (17/6).

Menurut Prof Hidayat, di Jakarta banyak kapasitas retensi banjir yang tidak dioptimalkan dengan baik. "Di Jakarta itu ada ratusan gedung parkir bawah tanah baik itu milik pemerintah maupun milik swasta," katanya.

Prof Hidayat menyebutkan, pemanfaatan areal pakir bawah tanah tersebut harus dilengkapi oleh sistem peringatan dini.

"Jadi pada saat banjir datang, kendaraan yang ada di parkiran bisa keluar dari basement, dan parkiran bisa dimaafkan untuk retensi air banjir, air yang masuk nantinya dialirkan ke saluran pembuangan," katanya.

Menurut Prof Hidayat, cara ini telah diterapkan oleh negara Jepang. Begitu juga dengan Malaysia yang sudah mencontoh "smart tunnel".

"Tapi kita tidak perlu 'smart tunnel' karena itu hanya untuk banjir kiriman. Optimalnya kita menggunakan ruang terbuka biru dan ruang terbuka hijau," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement