Sabtu 09 Mar 2013 00:14 WIB

Insiden OKU Karena Kurang Komunikasi TNI-Polri

Tjatur Sapto Edy
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Tjatur Sapto Edy

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR, Tjatur Sapto Edy, mengatakan insiden penyerangan kantor Mapolres Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, oleh sejumlah oknum prajurit TNI AD disebabkan kurangnya komunikasi antaraparat negara tersebut.

Tjatur di Yogyakarta, Jumat (8/3), menyatakan prihatin dan menyayangkan insiden penyerangan kantor Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU). Sebab, insiden seperti itu sudah terjadi untuk sekian kalinya, dan penyebabnya hanya urusan lalu lintas.

"Ini menandakan kurang terjadi komunikasi antara polisi sebagai penjaga keamanan dan TNI sebagai penjaga pertahanan di level bawah. Untuk level atas, kami yakin sudah tidak terjadi. Sebab,Komisi III sering melakukan rapat koordinasi dengan dua institusi ini, tapi di lapangan tidak dapat berjalan mulus," kata Tjatur saat mengunjungi galeri pelukis Nasirun, Yogyakarta.

Sabtu (9/3) pagi, kata Tjatur, Komisi I dan III DPR akan melakukan kunjungan ke Baturaja, Sumatra Selatan untuk melakukan investigasi insiden tersebut. Selain itu, ia mengatakan minggu depan Komisi III rencananya akan memanggil Panglima TNI dan Kapolri untuk mencari solusi atas kejadian tersebut, supaya tidak akan terulang kembali di kemudian hari.

"Untuk jangka pendeknya, masing-masing institusi tersebut harus mengendalikan keadaan dan kedua belah pihak dipertemukan untuk mencari titik kompromi," katanya.

Ia meminta, pihak kepolisian segera menuntaskan kasus penembakan polisi terhadap anggota TNI diproses secara hukum seadil-adilnya. Begitu juga, anggota TNI yang melakukan pembakaran dan penyerangan ditindak. "Saya kira trasparasi, keterbukaan dan komunikasi adalah intinya. Kami minta, Polres dan Kodim OKU harus melakukan komunikasi secara intensif," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement