REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan tim gabungan memaksimalkan distribusi logistik bagi warga terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, melalui jalur darat. BNPB bersama pemerintah daerah, TNI/Polri, dan relawan terus mengintensifkan mobilisasi logistik dari pos induk menuju titik-titik pengungsian.
“Jalur darat hingga Kamis masih menjadi akses paling memungkinkan untuk menjangkau wilayah terdampak bencana. Ini dilakukan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat pascabencana,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, di Jakarta, Kamis (11/12/2025).
Hanya saja, menurut dia, kondisi cuaca yang berubah-ubah serta adanya penyempitan jalan akibat material longsor menjadi tantangan utama yang dihadapi tim di lapangan.
BNPB mengonfirmasi jalur menuju daerah Sikabau Jorong Kayu Pasak Selatan, Nagari Salareh Aia, menjadi salah satu rute yang cukup sulit dijangkau.
Keterbatasan ruang gerak kendaraan operasional membuat proses distribusi harus dilakukan secara lebih hati-hati dan membutuhkan dukungan semua unsur, termasuk pemerintah nagari dan relawan setempat.
Dukungan pengamanan dan mobilisasi logistik juga diberikan Kodim 0304/Agam, Batalyon Teritorial Pembangunan 897/Singgalang, Batalyon Zeni Tempur 2/PS Kodam XX/TIB, Koramil 02/BHSP, serta Koramil 08/IV A Candung.
Keberadaan satuan-satuan tersebut dinilai kian memperkuat percepatan distribusi sekaligus memastikan jalur tetap terbuka bagi kendaraan operasional.
Selain itu, BNPB juga menempatkan tim pendukung operasi darurat di Kantor Wali Nagari Salareh Aia Utara sebagai pos lapangan gabungan untuk mempercepat koordinasi dengan pemerintah daerah, TNI/Polri, dan relawan.