REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI, – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaksanakan kampanye pembangunan integritas dan implementasi budaya antikorupsi kepada publik sebagai bagian dari upaya pencegahan tindak pidana korupsi. Kegiatan ini berlangsung di Kampus Ubharajaya, Kota Bekasi, pada Kamis.
Direktur Jaringan Pendidikan KPK, Dian Novianti, menekankan bahwa budaya antikorupsi di masyarakat masih perlu perbaikan. Ia mengajak peran aktif media untuk mempublikasikan dan menyebarluaskan agenda positif seperti kuliah umum yang diadakan.
Menurut Dian, pembangunan integritas merupakan salah satu dari tiga strategi utama pencegahan korupsi, yang mencakup perbaikan sistem agar tidak ada peluang melakukan korupsi. Strategi lainnya adalah sosialisasi melalui edukasi terhadap mahasiswa, termasuk memasukkan pendidikan antikorupsi dalam kurikulum universitas.
Strategi ketiga adalah monitoring dan supervisi, yang membutuhkan dukungan media untuk memberitakan inisiatif antikorupsi. Dian mengingatkan pentingnya fokus pada berita positif, tidak hanya berita viral tentang penangkapan koruptor.
Evaluasi dan Kolaborasi
Merujuk pada hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan KPK tahun 2024, masih banyak catatan terkait perilaku disiplin dan integritas lembaga pendidikan. Dian menekankan perlunya evaluasi untuk perbaikan, mengingat masalah korupsi masih sering ditemukan di institusi pendidikan.
KPK juga mendorong penguatan kelembagaan pemerintah sesuai amanat United Nations Convention Against Corruption (UNCAC), dengan menyoroti kebijakan turunan seperti regulasi perampasan aset yang belum terealisasi.
Dian berharap kolaborasi dengan berbagai pihak dapat menghasilkan perbaikan yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika