REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG, – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini terus melakukan pembinaan terhadap 18 lokasi transmigrasi yang terakhir ditempatkan pada 2016. Program transmigrasi yang dimulai sejak 1983 ini tetap diawasi meskipun beberapa lokasi sudah menjadi desa mandiri.
M Andhy Afriyanto, Kepala Disnakertrans Rejang Lebong, mengungkapkan bahwa kabupaten ini menjadi salah satu lokasi penempatan transmigrasi oleh pemerintah pusat. Lokasi tersebut tersebar di Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT), Sindang Beliti Ilir (SBI), Bermani Ulu Raya, Curup Utara, dan Kecamatan Kota Padang.
Sejak dimulainya program ini, jumlah warga transmigrasi di 18 lokasi tersebut mencapai 10.162 jiwa atau 2.577 kepala keluarga (KK). Lokasi ini terdiri dari tujuh transmigrasi umum, delapan transmigrasi potensial, dan tiga transmigrasi swakarsa mandiri, yang umumnya berasal dari Pulau Jawa.
Desa Mandiri dan Pembangunan Infrastruktur
Dengan kemajuan wilayah, beberapa lokasi transmigrasi telah berubah menjadi desa mandiri, seperti Desa Blumai I dan Blumai II, Taktoi, Taba Tinggi, dan Air Kati di Kecamatan Padang Ulak Tanding. Di Kecamatan Kota Padang, Desa Derati, Tanjung Gelang, dan Lubuk Mumpo juga telah berkembang menjadi desa mandiri.
Untuk Desa Tanjung Gelang, rencana program cetak sawah baru oleh pemerintah pusat akan dilaksanakan pada tahun 2025 dengan luasan mencapai 1.057 hektare. Selain itu, di wilayah transmigrasi UPT Bukit Merbau di Kecamatan PUT, telah dibangun jalan sepanjang 1,4 kilometer serta pengembangan infrastruktur lainnya oleh Pemkab Rejang Lebong.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika