REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW, – Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Vladimir Putin menjajaki kebijakan bebas visa untuk meningkatkan konektivitas antara Indonesia dan Rusia. Pertemuan tersebut berlangsung di Istana Kepresidenan Kremlin, Moskow, pada Rabu (10/12).
Dalam pertemuan bilateral yang berlangsung selama tiga jam, kedua pemimpin membahas berbagai kerja sama di sektor energi, perindustrian, pertanian, riset, sains, dan transfer teknologi. Presiden Putin juga menekankan pentingnya meningkatkan hubungan di bidang kemanusiaan dan pariwisata, didukung oleh penerbangan langsung dan kebijakan bebas visa antarwarga kedua negara.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyatakan bahwa Presiden Putin mengapresiasi keanggotaan penuh Indonesia di BRICS dan membuka kemungkinan kerja sama perdagangan bebas dengan Eurasian Economic Union (EAEU). Pengembangan industri nasional dan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia juga menjadi topik diskusi, dengan Rusia siap memberikan bantuan.
Fokus Pemulihan Bencana
Di tengah pertemuan tersebut, Presiden Putin menyampaikan belasungkawa atas bencana banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Presiden Prabowo mengapresiasi ucapan belasungkawa tersebut dan menyatakan kesiapan Indonesia menghadapi bencana tersebut dengan baik.
Presiden Prabowo juga mengundang Presiden Putin untuk melawat ke Indonesia, yang disambut baik oleh Putin dengan janji kunjungan di masa mendatang. Pertemuan ini turut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan sejumlah pejabat pemerintah dari kedua negara.
Setelah menyelesaikan kunjungannya di Moskow, Presiden Prabowo dijadwalkan kembali ke Indonesia dan langsung memantau penanganan bencana di Sumatera.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika