Kamis 11 Dec 2025 13:06 WIB

Kesaksian Guru Ungkap Kejanggalan Jam Kedatangan Mobil MBG yang Tabrak Belasan Siswa SDN Kalibaru 01

Total korban ada 21 orang yang terluka, termasuk satu guru.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Andri Saubani
Mobil MBG tabrak siswa SD yang sedang berkerumun membaca di Jakarta Utara.
Foto: Istimewa
Mobil MBG tabrak siswa SD yang sedang berkerumun membaca di Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesaksian guru dan warga menguatkan gambaran detik-detik insiden mobil Bahan Gizi Nusantara (BGN)/MBG yang menabrak para siswa SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis (11/12) sekitar pukul 06.40 WIB. Kejadian tersebut menyebabkan belasan siswa dan satu guru terluka, beberapa di antaranya luka berat.

Wakil Kepala Sekolah SDN Kalibaru 01 Pagi, Turah, mengatakan para siswa saat itu sedang mengikuti kegiatan pembiasaan pagi atau literasi di lapangan sekolah. Kegiatan ini berlangsung sebelum jam belajar dimulai.

Baca Juga

“Anak-anak sedang duduk mengikuti pembiasaan pagi. Pintu sekolah dalam posisi terslot, sampai slotnya copot karena ditabrak,” ujar Turah saat ditemui awak media. 

 

Menurutnya, mobil BGN biasanya tiba sebelum pukul 06.30, sehingga keberadaan kendaraan itu saat siswa masih berkegiatan di lapangan terasa janggal. “Biasanya datang lebih cepat, sebelum anak-anak literasi,” katanya.

 

Turah menjelaskan, setelah insiden terjadi, pihak sekolah langsung mengevakuasi siswa ke dalam ruang kelas, menenangkan mereka, dan segera memberi tahu para orang tua. 

 

“Kami suruh anak-anak masuk dulu. Kami hubungi orang tua supaya tidak panik, dan ketika orang tua datang, siswa langsung kami serahkan untuk dipulangkan,” katanya. 

 

Pihak sekolah memastikan tidak ada kegiatan belajar mengajar seusai kejadian. “Tidak ada yang belajar hari ini. Semua siswa sudah dipulangkan,” katanya. 

 

photo
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjenguk korban ditabrak mobil pengangkut MBG yang dirawat di RSUD Koja, Jakarta Utara, Kamis (11/12/2025). - (Dok Pemprov DKI Jakarta)

 

Sementara itu, seorang pedagang Bita yang berjualan di depan sekolah juga memberikan kesaksian soal momen kecelakaan. Ia mengatakan mobil awalnya bergerak pelan, seperti hendak parkir, sebelum tiba-tiba melaju kencang ke arah gerbang.

 

“Jam 6.40 lah kejadiannya. Mobil itu dari sana lurus, biasa berhenti di depan gerbang. Tapi begitu belok, malah ngegas kenceng, jadi nabrak pintu yang waktu itu tertutup rapat,” kata Bita. 

 

Ia menyebut pagar sekolah roboh seketika. “Gerbang rapat, langsung ditabrak. Jatuh semua, yang kecil dan yang besar,” katanya.

 

Begitu mobil masuk, kendaraan terus melaju ke arah siswa yang sedang duduk mengikuti apel pagi. “Mobil langsung ngengg masuk ke dalam, ke arah anak-anak,” ujarnya.

 

Pedagang tersebut mengaku langsung berlari masuk ke sekolah untuk membantu para korban. Ia melihat sejumlah anak berada di bawah kolong mobil. “Saya lihat ada beberapa di kolong mobil. Saya juga bantu ngedorong mobilnya,” ungkapnya.

 

Ia menyebut beberapa anak mengalami luka berat. “Yang gemuk itu pecah mungkin kepalanya, karena dari kuping sama hidung keluar darah,” katanya dengan suara bergetar.

 

Menurutnya, suasana sempat kacau karena banyak orang tua panik. Ia mengaku memilih bertahan di luar untuk mengamankan area agar ambulans dan petugas bisa masuk. “Kalau tidak diamankan, mobil ambulans ga bisa masuk. Jadi saya bantu yang di luar,” katanya mengakhiri. 

 

 

 

View this post on Instagram

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement