Kamis 11 Dec 2025 14:35 WIB

Polisi: Sopir Mobil MBG Ingin Injak Rem, Ternyata Pedal Gas

Dari pengakuan sopir, yang bersangkutan hendak menginjak pedal rem.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Mobil SPPG yang mengangkut MBG menabrak siswa dan guru SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (11/12/2025).
Foto: istimewa
Mobil SPPG yang mengangkut MBG menabrak siswa dan guru SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (11/12/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat kepolisian telah mengamankan sopir mobil operasional pengantar makan bergizi gratis (MBG) yang menabrak kerumunan siswa di SDN Kalibaru 1, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (11/12/2025). Sopir berinisial AI (34 tahun) juga telah menjalani pemeriksaan.

Kapolsek Cilincing AKP Bobi Subasri mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan kepada sopir mobil tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, sopir itu hendak mengantarkan MBG ke SDN Kalibaru 1, Cilincing, Jakarta Utara.

Baca Juga

"Jadi keterangan dari si sopir, itu kan sekolahnya di atas, tanjakan, nah kebetulan dia memang mau mengantarkan makanan itu ke sekolah," kata Bobi, Kamis.

Dari pengakuan sopir, yang bersangkutan hendak menginjak pedal rem. Namun, rem mobil itu disebut kurang pakem. Alhasil, sopir menginjak pedal rem itu dalam-dalam. Namun, tenyata yang diinjak itu merupakan pedal gas.

"Ini keterangan sementara ya, bukan pasti ya, sementara, dia mau naik ke atas itu, mau ngerem, katanya remnya nggak pakem kan. Karena takut mau nabrak, dia injek yang dalem. Nah kirain itu (yang diinjek rem), ternyata gas," ujar dia.

Meski begitu, polisi masih akan mendalami keterangan sopir. Polisi juga akan mencari bukti di lapangan melalui olah tempat kejadian perkara (TKP).

Bobi menambahkan, sopir mobil itu bukanlah pengemudi utama, melainkan seorang pengganti. Pasalnya, sopir mobil MBG yang biasa mengantarkan makanan ke sekolah itu sedang sakit. Namun, sopir pengganti itu disebut sudah pernah mengantarkan MBG ke sekolah itu.

"Sopir pengganti iya, sopir utamanya sakit, udah dua kali dia, ini yang kedua," kata dia.

Tak hanya mengamankan sopir, polisi juga mengamankan rekan sopir yang ada di mobil itu, berinisial MMR. Saat ini, dua orang itu masih terus menjalani pemeriksaan.

Polisi juga telah melakukan tes urine terhadap sopir dan rekannya itu. Hasil tes urine menunjukkan negatif zat berbahaya.

Diketahui, insiden tersebut menyebabkan 21 orang mengalami luka-luka. Sebanyak 20 orang merupakan siswa dan satu orang guru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement