Kamis 11 Dec 2025 21:18 WIB

Streamer Resbob Minta Maaf Usai Hina Suku Sunda: Mustahil Saya Ucapkan Itu

Wagub Jabar minta kepolisian menangkap Resbob yang masuk wilayah SARA.

Streamer Muhammad Adimas Firdaus alias Resbob meminta maaf setelah menghina suku Sunda.
Foto: Republika.co.id
Streamer Muhammad Adimas Firdaus alias Resbob meminta maaf setelah menghina suku Sunda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Streamer Muhammad Adimas Firdaus alias Resbob akhirnya meminta maaf setelah videonya yang menghina suku Sunda beredar luas di berbagai kanal media sosial (medsos). Tidak cuma menghinda warga Sunda, ia juga melontarkan makian Viking yang merupakan suporter pendukung Persib.

Hal itu pun menimbulkan kecaman hingga ia membuat video klarifikasi. Resbob merasa perlu memberikan penjelasan atas videonya yang viral, hingga menimbulkan kemarahan banyak orang.

Baca Juga

"Yang saya hormati, saya cintai seluruh masyarakat Indonesia di mana pun berada, wabil khusus utama dan pertama sekali, yaitu keluarga besar, khususnya juga orang-orang Sunda di mana pun berada. Pada kesempatan ini, saya merasa berkewajiban untuk menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf terkait ucapan saya saat streaming di Surabaya sewaktu tiga hari lalu," kata Resbob dikutip Republika di Jakarta, Kamis (11/12/2025) malam WIB.

Dia mengaku, ditegur hingga perlu memberikan klarifikasi. "Saya diingatkan oleh banyak pihak, saya diingatkan banyak pihak telah menyinggung suku tertentu, tepatnya suku Sunda, dengan memberikan stigma tertentu. Izinkan saya menyampaikan klarifikasi bahwa saya sungguh, dan sesungguh-sungguhnya hal itu ucapan itu keluar dari mulut saya," ucap Resbob.

Dia merasa aneh kalau sampai dilabeli menghina suku Sunda. Apalagi, ia sejak kecil dididik dan diasuh oleh 'keluarga' yang berasal dari suku Sunda. Sehingga, ia tidak mungkin benci dengan warga Sunda.

"Hal itu mustahil dan tidak masuk akal bagi saya mengucapkan itu, apalagi terkait dengan suku Sunda. Ketidakpercayaan ini didasari saya memang lahir dari rahim seorang ibu suku Padang, namun saya dididik sejak kecil umur dua tahun, dibesarkan dengan ibu sambung yang seorang berdarah Sunda, tepatnya orang Tasikmalaya. Selain itu saya juga dibimbing oleh kiai dan tokoh besar sunda orang Majalengka, yaitu Prof Asep Saifuddin Chalim," ujar Resbob.

Dia pun memastikan, tidak pernah membenci warga Sunda. "Oleh karena itu saya sejak kecil hingga beurmur 25 tahun saat ini belum pernah sedikit pun mempunya masalah atau perselisihan dengan orang Sunda, dan tidak ada sedikit pun kebencian terhadap seluruh orang Sunda," kata Resbob.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement