Rabu 10 Dec 2025 07:35 WIB

Sebab Utama Kematian 22 Korban Kebakaran Gedung Terra Drone Bukan Luka Api, Ini Penyebabnya

Tim DVI Polri masih bekerja melakukan identifikasi dan pemeriksaan mendetail.

Petugas membawa kantong jenazah korban kebakaran gedung di kawasam Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025). Sebanyak 22 korban yang merupakan karyawan di Gedung Terra Drone tersebut meninggal dunia akibat insiden kebakaran yang terdiri dari 15 orang perempuan dan 7 orang laki-laki, sementara korban selamat sebanyak 19 orang. Kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 12.43 WIB dan berhasil dipadamkan oleh 29 unit mobil damkar dan 101 personel.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas membawa kantong jenazah korban kebakaran gedung di kawasam Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025). Sebanyak 22 korban yang merupakan karyawan di Gedung Terra Drone tersebut meninggal dunia akibat insiden kebakaran yang terdiri dari 15 orang perempuan dan 7 orang laki-laki, sementara korban selamat sebanyak 19 orang. Kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 12.43 WIB dan berhasil dipadamkan oleh 29 unit mobil damkar dan 101 personel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mengungkapkan, dugaan awal penyebab kematian puluhan korban dalam tragedi kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, akibat banyak menghirup gas karbondioksida . Hal itu terlihat dari indikasi korban yang meninggal. 

"Kemungkinan karena menghirup gas karbondioksida. Pemeriksaan luar menunjukkan indikasi itu," kata Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.

Baca Juga

Berdasarkan pemeriksaan luar yang dilakukan tim forensik, sebagian besar korban diduga meninggal akibat menghirup gas karbondioksida saat terjebak di dalam bangunan yang dilalap api.

Tim DVI Polri masih bekerja melakukan identifikasi dan pemeriksaan mendetail. Namun, dari hasil pemeriksaan awal terhadap tubuh korban, tidak ditemukan luka bakar dominan yang menjadi penyebab utama kematian.

Menurut Nyoman, kondisi bangunan yang memiliki sekat-sekat dan akses keluar yang terbatas membuat korban sangat mungkin terperangkap dalam kepulan asap pekat.

Hingga Selasa (9/12/2025), RS Polri telah menerima 22 kantong jenazah dari lokasi kebakaran. Tim DVI kemudian melakukan pemeriksaan primer dan sekunder untuk mengidentifikasi korban.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement