Selasa 09 Dec 2025 20:51 WIB

Salah Satu Korban Jiwa Kebakaran Gedung Terra Drone Sedang Hamil Anak Pertama Jelang HPL

Keluarga sangat terpukul karena Novia tengah menantikan kelahiran buah hati pertama.

Petugas membawa kantong jenazah korban kebakaran gedung di kawasan Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025). Sebanyak 22 korban yang merupakan karyawan di Gedung Terra Drone tersebut meninggal dunia akibat insiden kebakaran yang terdiri dari 15 orang perempuan dan 7 orang laki-laki, sementara korban selamat sebanyak 19 orang. Kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 12.43 WIB dan berhasil dipadamkan oleh 29 unit mobil damkar dan 101 personel.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas membawa kantong jenazah korban kebakaran gedung di kawasan Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025). Sebanyak 22 korban yang merupakan karyawan di Gedung Terra Drone tersebut meninggal dunia akibat insiden kebakaran yang terdiri dari 15 orang perempuan dan 7 orang laki-laki, sementara korban selamat sebanyak 19 orang. Kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 12.43 WIB dan berhasil dipadamkan oleh 29 unit mobil damkar dan 101 personel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Novia, salah satu korban meninggal dalam tragedi kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, sedang hamil anak pertama dan menjelang hari perkiraan lahir (HPL). Sepupu suami korban, yakni Prasetyo (33 tahun) mengatakan, keluarga sangat terpukul karena Novia tengah menantikan kelahiran buah hati pertama.

"Sudah tua usia kandungannya. Kemungkinan Januari itu sudah HPL-nya. Ini anak pertama," kata Prasetyo di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (9/12/2025).

Baca Juga

Meski kondisi kehamilan sudah besar, Novia tetap bekerja seperti biasa di kantor tempatnya menjadi karyawan. Novia belum mengambil cuti dan masih beraktivitas normal. Prasetyo mengatakan, kabar musibah itu pertama kali diterima dari mertuanya. Saat itu, dia sedang berada di jalan sekitar pukul 15.30 WIB.

"Kabarnya tadi dari telepon ke mertua saya bahwa ada kabar kebakaran di Kemayoran. Itu istri dari keponakan mertua," katanya.

Saat itu Novia sedang ada di lantai lima. "Mau turun ke lantai satu tapi tidak bisa karena api sudah menyebar," katanya.

Menurut Prasetyo, Novia sempat mencoba menyelamatkan diri. Namun, asap tebal membuat jalur tangga tak dapat dilewati. "Jadi balik lagi ke lantai lima. Mungkin dari asapnya ya, oksigennya habis. Itu yang bikin dia tidak tertolong," ujar Prasetyo.

Menurut Prasetyo, jenazah Novia ditemukan dalam kondisi utuh. Namun, kuat dugaan korban meninggal akibat tidak mendapatkan udara segar karena kepungan asap.

Prasetyo datang ke RS Polri setelah mendapat kabar dari mertuanya. Saat itu suami korban sudah berada lebih dulu di lokasi. "Saya baru sampai tadi. Belum bisa masuk. Suaminya yang dari awal mendampingi," katanya.

Keluarga besar dari Lampung, daerah asal Novia, sedang dalam perjalanan menuju Jakarta. Keluarga berencana membawa jenazah Novia ke kampung halamannya di Lampung untuk dimakamkan. "Rencananya dimakamkan di Lampung. Mungkin besok ya. Istrinya itu asli Lampung, merantau ikut suami ke sini," katanya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement