REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Sebuah sumber yang dekat dengan Brigade Qassam, sayap militer Hamas, mengatakan bahwa pembunuhan pemimpin geng pro-Israel Yasser Abu Shabab pada Kamis lalu dilakukan melalui penyergapan yang direncanakan dengan cermat di dalam kota Rafah di Jalur Gaza selatan.
Menurut sumber itu operasi tersebut dilakukan oleh seorang pemuda dari klan Abu Shabab yang berpura-pura ingin bergabung dengan kelompok bersenjata pimpinan Abu Shabab tersebut. Ia melaksanakan rencana itu dengan tepat, dan menewaskan pemimpin kelompok beserta beberapa rekannya.
Sumber tersebut menyatakan bahwa serangan tersebut benar-benar mengejutkan. Milisi yang didukung Israel di Rafah menurut laporan sempat memperkirakan serangan oleh unit elite Brigade Qassam, yang akan mendorong mereka untuk berlindung di dekat tank-tank Israel. "Namun, infiltrasi justru datang dari dalam kelompok itu sendiri, yang memungkinkan serangan tersebut berhasil," demikian dilaporkan Middle East Monitor.
Ia menambahkan ironinya adalah Abu Shabab baru-baru ini muncul dalam sebuah video yang menyatakan niatnya untuk meluncurkan kampanye 'membersihkan' Rafah.
Namun Shabaan justru terbunuh beberapa hari kemudian bersama anak buahnya dalam apa yang digambarkan sumber tersebut sebagai 'pembersihan kota yang sesungguhnya dari geng'.
Lihat postingan ini di Instagram