Sabtu 06 Dec 2025 16:36 WIB

Di Desa Geudumbak Aceh, 350 Rumah Hilang Disapu Galodo, Begini Kondisinya Kata Anggota DPD

Banjir memutus akses listrik, merusak jalan serta memicu krisis air bersih.

Warga menggunakan kabel baja yang  untuk menyeberangi Sungai Juli pascaputusnya Jembatan Juli di jalan lintas Bireuen - Takengon, Aceh, Selasa (2/12/2025). Kabel baja yang didesain khusus relawan bencana menjadi sarana penghubung untuk memobilisasi warga dan barang sejak putusnya jembatan Juli pada 26 November 2025 akibat banjir luapan Sungai Peusangan.
Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Warga menggunakan kabel baja yang untuk menyeberangi Sungai Juli pascaputusnya Jembatan Juli di jalan lintas Bireuen - Takengon, Aceh, Selasa (2/12/2025). Kabel baja yang didesain khusus relawan bencana menjadi sarana penghubung untuk memobilisasi warga dan barang sejak putusnya jembatan Juli pada 26 November 2025 akibat banjir luapan Sungai Peusangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir bandang (galodo) di tiga provinsi di Sumatera menyisakan cerita pilu buat para korban.

Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman atau Haji Uma mengungkapkan 350 rumah di Desa Geudumbak, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara hilang atau sudah rata dengan tanah pascabencana banjir dan longsor di Aceh.

Baca Juga

"Desa itu nyaris rata dengan tanah. Dari sekitar 400 unit rumah warga, hanya 41 unit yang masih terlihat bekasnya. Selain kerusakan fisik, enam warga dilaporkan hilang dan hingga kini belum ditemukan jenazahnya," kata Sudirman Haji Uma, di Aceh Utara, Sabtu.

Ia menyampaikan, saat mendatangi langsung desa tersebut, merasa sangat prihatin atas besarnya kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana tersebut. Kondisi ini, menjadi peringatan serius bagi pemerintah.

Dampak banjir banjir di sana, kata dia, selain hilangnya rumah masyarakat, juga mengakibatkan listrik padam, akses jalan rusak, dan tidak ada air bersih, serta krisis tenda pengungsian.

"Tercatat lebih dari 400 kepala keluarga atau sekitar 2.000 jiwa terdampak. Banyak warga mulai mengalami gatal-gatal akibat penggunaan air yang tidak layak di sini," ujarnya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement