REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan dukungan Kemendagri terhadap Kementerian HAM yang berencana mengadakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan HAM (Musrenbang HAM Nasional). Bima mengatakan, Kemendagri siap turut serta dalam Musrenbang HAM Nasional yang diadakan di Jakarta.
Musrenbang HAM Nasional ini dianggap penting guna memastikan pembangunan nasional didasarkan nilai HAM. “Tentu Kemendagri mendukung itu. Kami siap bersedia (jika diundang untuk mengisi materi)," kata Bima kepada wartawan dikutip pada Jumat (5/12/2025).
Bima menyatakan Musrenbang HAM Nasional sesuai dengan Asta Cita pemerintahan Prabowo Subianto, sehingga Bima memastikan Musrenbang HAM Nasional perlu memperoleh atensi khusus pemerintah pusat hingga daerah.
"Ya ini kan bagian dari Asta Cita yang sifatnya mandatori, harus menjadi atensi tidak hanya pemerintah pusat tapi kepala daerah juga," ujar Bima.
Bima juga mengingatkan bahwa pemerintah daerah (pemda) merupakan kepanjangan tangan pemerintah pusat. Oleh karena itu, pemda didorong menerapkan nilai-nilai HAM dalam setiap pembangunan.
"Karena kepala daerah ini ujung tombak pemenuhan hak-hak dasar warga, jadi kepala daerah harus bisa memahami itu (nilai-nilai HAM)," ujar mantan Wali Kota Bogor tersebut.
Diketahui, Kementerian HAM merumuskan langkah-langkah pembangunan HAM dalam Musrenbang HAM Nasional yang akan digelar pada Senin (8/12) sampai dengan Rabu (10/12). Menteri HAM Natalius Pigai menyebut Musrenbang HAM Nasional ini sebagai yang pertama di Indonesia. Pigai meyakini kegiatan itu tergolong bagian dari sejarah pembangunan HAM sebagai aset tak berwujud.
Pigai optimistis Musrenbang HAM Nasional termasuk bagian dari rencana strategis nasional, sekaligus tindak lanjut dari amanat Astacita Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan aspek HAM dalam butir pertama.
Dalam Musrenbang itu akan dirumuskan langkah-langkah pembangunan HAM nasional untuk mewujudkan rencana strategis, mengarusutamakan HAM dalam pembangunan nasional, dan mencapai target Indonesia memimpin dunia pada tahun 2045.