Jumat 05 Dec 2025 20:24 WIB

TNI Maksimalkan Alutsista Udara untuk Antar Logistik ke Lokasi Bencana di Sumatera

Tercatat ada 18 pesawat angkut TNI yang dikerahkan untuk mengantar logistik.

Prajurit TNI AL menurunkan logistik bantuan bencana alam  dari Helikopter HS 1302 di Kampung Durian, Aceh Tamiang, Aceh, Kamis (4/12/2025). TNI AL menggunakan KRI dr Soeharso-990 mengirimkan logistik bantuan bencana alam berupa beras, minyak, mie instans, biskuit, air minum, dan gula dengan total berat sebanyak 900 kilogram untuk wilayah Aceh Tamiang.
Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Prajurit TNI AL menurunkan logistik bantuan bencana alam dari Helikopter HS 1302 di Kampung Durian, Aceh Tamiang, Aceh, Kamis (4/12/2025). TNI AL menggunakan KRI dr Soeharso-990 mengirimkan logistik bantuan bencana alam berupa beras, minyak, mie instans, biskuit, air minum, dan gula dengan total berat sebanyak 900 kilogram untuk wilayah Aceh Tamiang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan TNI memaksimalkan alat utama sistem senjata (alutsista) udara untuk membawa logistik ke lokasi banjir di wilayah Sumatera.

Hal tersebut dilakukan TNI lantaran logistik dinilai akan lebih cepat sampai jika diantar melalui jalur udara. Berdasarkan data yang dia miliki Freddy, tercatat ada 18 pesawat angkut TNI yang sampai saat ini dikerahkan untuk mengantar logistik.

Baca Juga

"Alat angkut udara TNI yang terlibat yaitu ada penambahan dua pesawat dari yang kemarin. Sekarang total ada 18 pesawat," kata Freddy saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat.

Freddy mengatakan pesawat yang berasal dari matra TNI AU, AD dan AL ini terdiri dari A400M, Hercules, Casa dan Caravan. 

Tidak hanya pesawat, TNI juga mengerahkan 36 helikopter untuk mendistribusikan logistik ke daerah yang sulit dijangkau karena jalur darat terputus.

Freddy menjelaskan, pesawat angkut sejauh ini berperan mengantar logistik ke bandara terdekat dari lokasi banjir. Selain itu, pesawat angkut juga berperan mengantar logistik ke titik lokasi banjir secara langsung dengan metode airdrop atau helibox.

"Sejauh ini sudah 1,1 ton logistik yang kita antar menggunakan sistem air drop menggunakan teknik heli box, kemudian 17,22 ton itu kita drop dengan menggunakan teknik low cost low altitude menggunakan parasut," jelas Freddy.

Sedangkan helikopter dikerahkan untuk mengantar logistik dari posko bencana bandara atau KRI ke titik lokasi banjir.

Hingga saat ini, puluhan alutsista udara itu masih terus beraktivitas mengantar logistik ke wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh. Freddy memastikan alutsista tersebut akan terus digunakan untuk kebutuhan pemulihan pasca bencana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement