REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengatakan TNI memaksimalkan alat utama sistem senjata (alutsista) udara untuk membawa logistik ke lokasi banjir di wilayah Sumatera.
Hal tersebut dilakukan TNI lantaran logistik dinilai akan lebih cepat sampai jika diantar melalui jalur udara. Berdasarkan data yang dia miliki Freddy, tercatat ada 18 pesawat angkut TNI yang sampai saat ini dikerahkan untuk mengantar logistik.
"Alat angkut udara TNI yang terlibat yaitu ada penambahan dua pesawat dari yang kemarin. Sekarang total ada 18 pesawat," kata Freddy saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat.
Freddy mengatakan pesawat yang berasal dari matra TNI AU, AD dan AL ini terdiri dari A400M, Hercules, Casa dan Caravan.
Tidak hanya pesawat, TNI juga mengerahkan 36 helikopter untuk mendistribusikan logistik ke daerah yang sulit dijangkau karena jalur darat terputus.
Freddy menjelaskan, pesawat angkut sejauh ini berperan mengantar logistik ke bandara terdekat dari lokasi banjir. Selain itu, pesawat angkut juga berperan mengantar logistik ke titik lokasi banjir secara langsung dengan metode airdrop atau helibox.
"Sejauh ini sudah 1,1 ton logistik yang kita antar menggunakan sistem air drop menggunakan teknik heli box, kemudian 17,22 ton itu kita drop dengan menggunakan teknik low cost low altitude menggunakan parasut," jelas Freddy.
Sedangkan helikopter dikerahkan untuk mengantar logistik dari posko bencana bandara atau KRI ke titik lokasi banjir.
Hingga saat ini, puluhan alutsista udara itu masih terus beraktivitas mengantar logistik ke wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh. Freddy memastikan alutsista tersebut akan terus digunakan untuk kebutuhan pemulihan pasca bencana.