Selasa 11 Nov 2025 09:10 WIB

Polda Metro Jaya: 32 Korban Ledakan SMA 72 Masih Dirawat

Penanganan korban tidak hanya fokus pada luka fisik tetapi juga kondisi psikologis.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Mas Alamil Huda
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto memberikan keterangan pers terkait perkembangan penanganan terkini ledakan di SMAN 72 Jakarta di Polda Metro Jaya, Jumat (7/11/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto memberikan keterangan pers terkait perkembangan penanganan terkini ledakan di SMAN 72 Jakarta di Polda Metro Jaya, Jumat (7/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya memastikan penanganan terhadap korban ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta Utara terus berjalan intensif. Hingga Senin (10/11/2025), sebanyak 32 korban masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Jakarta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menyebut, korban dirawat di empat rumah sakit berbeda. “Sampai hari ini pukul 12.00 WIB kami mengupdate jumlah korban yang masih dirawat ada 32. Terdiri dari 13 orang di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, 17 orang di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, 1 orang di Rumah Sakit Pertamina Jaya Dan 1 orang di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati,” katanya saat jumpa pers, Senin.

Baca Juga

Menurutnya, penanganan korban tidak hanya fokus pada luka fisik tetapi juga kondisi psikologis. “Pasien yang kami pindahkan ke Rumah Sakit Polri tentang penanganan tim terpadu bukan hanya dari sisi medis, bukan hanya karena luka bakar tetapi dokter bedah juga dipersiapkan. Selain itu secara psikologis trauma,” kata Budi.

Sebelumnya, Puluhan orang dilaporkan menjadi korban ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta yang terjadi pada Jumat (7/11/2025). Saat ini, sebagian besar korban masih mendapatkan perawatan di sejumlah rumah sakit.

Kombes Budi Hermanto mengatakan, total korban luka akibat ledakan yang terjadi di area sekolah itu mencapai 54 orang. Sebanyak 33 korban di antaranya dilaporkan masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Dari 54 siswa, 27 berada di Rumah Sakit Islam Jakarta dan enam di Rumah Sakit Yarsi. Dari 54 tinggal 33, 21 sudah pulang dalam kondisi alhamdulillah sudah baik," kata dia, Jumat malam.

Menurut Budi, saat ini polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Karena itu, ia belum bisa menyampaikan secara detail peristiwa ledakan yang terjadi ketika sholat jumat dilakukan itu.

Ia mengatakan, pihaknya bakal mengungkap kasus itu pada Sabtu (8/11/2025). Pengungkapan itu akan dilaksanakan setelah semua proses pemeriksaan selesai dilakukan.

Ia pun meminta masyarakat tetap tenang pascainsiden tersebut. Polisi disebut telah melakukan berbagai upaya penanganan terkait kasus itu.

Budi menambahkan, Polda Metro Jaya juga mempersiapkan posko pelayanan untuk mendata dan mengetahui kondisi korban. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan posko trauma healing bagi korban dan keluarga.

"Jadi kami menghimbau kepada seluruh warga dan masyarakat, melalui rekan rekan media doorstop malam ini. Tidak perlu khawatir, tidak perlu resah. Semua sudah dapat dikendalikan oleh Kapolda Metro Jaya," ujar Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement