REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KPK dilaporkan telah menangkap Gubernur Riau Abdul Wahid telah tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa, Senin (3/11).
Abdul Wahid tiba di Gedung KPK pada pukul 09.35 WIB dengan mengenakan kaus berwarna putih dan menutupi wajahnya dengan masker berwarna serupa.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Gubernur Riau itu tiba bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau Muhammad Arif Setiawan yang memakai jaket berwarna coklat, serta Sekretaris Dinas PUPR-PKPP Riau Ferry Yunanda yang memakai jaket berwarna putih. Keduanya kompak mengenakan masker berwarna putih.
Walaupun demikian, Abdul Wahid tidak memberikan keterangan apa pun kepada para jurnalis yang menunggunya. Ustaz Abdul Somad sebagai seorang sahabat mengisahkan bagaimani sosol Abdul Wahid. UAS menyebut, anak yatim di Indragiri Hilir itu dikirim ibunya mondok ke Canduang.
Setelah itu, Gubernur Wahid, melanjutkan kuliah di Fakultas Tarbiyah, Uin Suska Riau. "Jadi kuli bangunan untuk biaya kuliah. Numpang di kantor PKB. Punya duit, kenal dengan anak gadis, baru kenal dua bulan, dia pinang sendiri, nikah," ujarny.
Berjalannya waktu, Abdul Wahid duduk di dewan Provinsi Riau dan DPR-RI. Pada 2019, UAS dan Abdul Wahid keliling Indra Giri Hilir. "Malang melintang di Jakarta, 2024 (Abdul Wahid ingin pulang ke Riau).
“Ada usaha. Hidup udah nyaman. Untuk apa jadi Gubernur?,” tanya UAS ke Abdul Wahid. “Saya mau bangun Riau. Masih banyak orang susah Ustadz,” jawabnya.
"Saya dukung, ini 16 poin yang mesti disetujui: buat Islamic Centre, beasiswa untuk anak berprestasi, insentif guru mengaji, penyelenggara jenazah dan seterusnya," ujarnya.
Pada Agustus 2024, UAS dan Abdul Wahid keliling dari ujung Rokan Hilir hingga Indragiri Hilir. "Bersih. Jangan main duit. Akhirnya Abdul Wahid mendapat amanah sebagai Gubernur Riau."
"Laut politik dengan angin kencang, karang tajam, dipukul ombak dihempas gelombang. Sebagai sahabat, saya support dan mendoakan."
“Semua orang berkumpul untuk memudaratkanmu, tidak akan mampu, kecuali memang sudah taqdir Allah. Pena taqdir sudah terangkat, kertas taqdir sudah kering. (HR. At-Tirmidzi)."
View this post on Instagram
Tunggu keterangan KPK