Selasa 04 Nov 2025 07:42 WIB

Bung Kus: Perjuangan Timnas U-17 di Piala Dunia tidak akan Mudah, Wajib Menang Atas Zambia

Menurut Kusnaeni, Indonesia wajib memenangkan laga pertama penyisihan grup.

Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia U-17 mengikuti sesi latihan di Stadion Madya, Kompleks GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Latihan tersebut sebagai persiapan untuk menghadapi Piala Dunia U-17 yang berlangsung di Qatar pada 3-27 November 2025.
Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia U-17 mengikuti sesi latihan di Stadion Madya, Kompleks GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Latihan tersebut sebagai persiapan untuk menghadapi Piala Dunia U-17 yang berlangsung di Qatar pada 3-27 November 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Timnas Indonesia U-17 malam ini akan memulai perjuangannya di Piala Dunia U-17 tahun 2025 di Qatar. Tim asal Afrika Zambia akan menjadi lawan pertama Garuda Muda.

Setelah itu di grup H ini tim asuhan Nova Arianto dkk akan menghadapi Brasil dan Honduras. Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni menilai perjuangan Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025 tidak akan mudah.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Skuad asuhan Nova Arianto harus bersaing dengan tim-tim kuat di fase grup ini. Meski begitu, peluang Garuda Muda untuk lolos ke babak 32 besar dinilai masih terbuka.

“Dengan format seperti ini, satu kemenangan saja di fase grup bisa membuka peluang Indonesia U-17. Kalau bukan jadi runner up grup, setidaknya masih bisa bersaing sebagai peringkat ketiga terbaik,” kata Bung Kus sapaan akrab Mohamad Kusnaeni kepada RepublikaSelasa (4/11/2025).

 

Menurutnya, laga perdana melawan Zambia akan menjadi kunci penting bagi Indonesia. Zambia dinilai bukan lawan terkuat dari Afrika di kelompok umur ini. Ia menilai, hasil uji coba melawan tim-tim Afrika sebelumnya bisa menjadi bekal berharga bagi Indonesia.

 

Dalam masa persiapan, Indonesia U-17 sempat menahan imbang tanpa gol Pantai Gading U-17 yang merupakan semifinalis kualifikasi zona Afrika. Sementara Zambia hanya mencapai babak perempat final. Selain itu, pada ajang Piala Kemerdekaan, Putu Panji dan kawan-kawan juga mampu memberikan perlawanan sengit meski kalah tipis dari Mali U-17.

 

Kusnaeni menilai, dua laga uji coba itu memberikan pengalaman berharga bagi tim Indonesia U-17 dalam memahami karakter permainan tim-tim Afrika yang mengandalkan kecepatan dan kekuatan fisik. Ia berharap pengalaman tersebut bisa dimanfaatkan saat menghadapi Zambia.

 

“Bekal dua uji coba lawan Mali dan Pantai Gading sangat bagus buat mengasah mental pemain. Mereka jadi tahu bagaimana meredam permainan cepat dan keras dari tim Afrika,” ujarnya.

 

Secara kualitas, laga tersulit akan dihadapi Indonesia U-17 saat bertemu Brasil pada pertandingan kedua. Karena itu, Kusnaeni menekankan pentingnya memanfaatkan laga pertama untuk mengamankan poin.

 

Kemenangan atas Zambia akan membuka peluang lebih besar untuk melaju ke babak selanjutnya. Namun, menurutnya, hasil imbang pun tetap berharga karena akan meningkatkan kepercayaan diri tim.

 

“Kalau bisa menahan Brasil dan menang atas Honduras di laga terakhir, peluang ke babak gugur terbuka lebar. Saya kira, tim ini punya modal kualitas dan persiapan yang bagus untuk mewujudkan skenario itu,” kata Bung Kus menegaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement