REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memperbaiki fasilitas armada Transjakarta menjelang kenaikan tarif layanan. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pelanggan.
"Fasilitasnya sekarang kita perbaiki, bahkan tahun ini untuk bus listrik Jakarta yang sebelumnya hanya beroperasi 200, sekarang akan beroperasi sampai dengan 500 bus listrik," kata Gubernur Jakarta Pramono Anung di Jakarta, kemarin.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Diharapkan dengan adanya fasilitas yang terus diperbaiki, maka masyarakat tertarik menaiki transportasi umum dan secara signifikan akan mengurangi polusi. Kemudian, tentunya dengan adanya perbaikan fasilitas juga diiringi kenaikan tarif. Terlebih, sampai saat ini subsidi setiap tiket sudah di atas Rp 9.000.
Dia mengatakan, tarif Transjakarta di Jakarta terbilang lebih murah dibandingkan daerah seperti Bogor, Bekasi, dan Tangerang. "Sekarang ini subsidinya setiap tiket sebenarnya sudah di atas Rp 9.000. Kan enggak mungkin kalau kemudian ini kita sangga sendirian terus-menerus," katanya.
Karena itu, Pemprov Jakarta masih menyiapkan waktu yang tepat untuk mengumumkan kenaikan tarif Transjakarta. Kendati demikian, pihaknya memastikan tetap akan menggratiskan 15 golongan seperti ASN, TNI, Polri, pelajar, difabel, lansia, dan sebagainya.
Tarif Transjakarta sebesar Rp 3.500 sudah berlaku kurang lebih selama 20 tahun atau sejak 2005. Data Transjakarta menyebutkan, tarif reguler Transjakarta saat ini adalah Rp 3.500 per perjalanan. Namun, pada jam ekonomi (pukul 05.00-07.00 WIB), tarif khususnya Rp 2.000 per perjalanan. Namun, terkadang ada tarif khusus (promo) seperti Rp 1 untuk hari-hari tertentu.
Tarif Rp 3.500 yang saat ini berlaku hanya mampu menutup 14 persen biaya operasional Transjakarta. Dikabarkan tarif Transjakarta akan naik menjadi Rp 5.000.