Selasa 14 Oct 2025 18:19 WIB

PM Spanyol Tegaskan Pelaku Genosida di Gaza Tetap Harus Dimintai Pertanggungjawaban

Sanchez menegaskan, perdamaian Gaza tidak boleh berarti impunitas.

Pernyataan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez soal kebijakan mengirimkan kapal perang mengawal Armada Sumud, Rabu (24/9/2025).
Foto: Kantor Perdana Menteri Spanyol
Pernyataan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez soal kebijakan mengirimkan kapal perang mengawal Armada Sumud, Rabu (24/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menegaskan pada Selasa (14/10/2025), bahwa perdamaian di Gaza tidak boleh dicapai dengan mengorbankan keadilan. Ia pun menekankan bahwa pihak-pihak yang terlibat atas kekejaman harus dimintai pertanggungjawaban.

“Perdamaian tidak boleh berarti melupakan; tidak boleh berarti impunitas,” kata Sanchez dalam wawancara dengan stasiun radio Cadena SER.

Baca Juga

“Mereka yang menjadi aktor utama dalam genosida yang terjadi di Gaza harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum,” lanjutnya menegaskan.

Sanchez mengenang pengalamannya saat bekerja di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selama Perang Kosovo, yang diakhiri dengan vonis kejahatan perang terhadap sejumlah pihak yang terlibat.

“Kita masih memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,” ujarnya. “Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.”

Sanchez menegaskan bahwa Spanyol dan Eropa akan memainkan peran penting dalam proses perdamaian, tidak hanya dalam rekonstruksi Gaza tetapi juga dalam membentuk solusi dua negara yang berlandaskan hukum internasional. PM Spanyol itu juga tidak menutup kemungkinan pengiriman pasukan negaranya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian di Gaza.

Pemimpin Spanyol itu menambahkan bahwa Madrid akan mempertahankan embargo senjata terhadap Israel “hingga gencatan senjata benar-benar terwujud dan proses menuju perdamaian berjalan secara permanen.”

“Penting bahwa kekerasan telah berakhir,” katanya. “Kini kita memiliki kesempatan untuk membuka dialog yang jujur antara Israel dan Palestina serta menuju pengakuan dua negara.”

Sehari sebelumnya, Sanchez berangkat ke Mesir untuk menghadiri penandatanganan kesepakatan gencatan senjata Gaza.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement