Selasa 14 Oct 2025 17:15 WIB

Israel Langgar Gencatan Senjata, Bunuh Enam Warga Gaza

Pasukan Israel juga melakukan penggerebekan dan penembakan di Tepi Barat.

Tentara Israel bergerak dengan pengangkut personel lapis baja (APC) di dekat perbatasan Israel-Gaza, di Israel Selatan, Selasa (2/9/2025).
Foto: AP Photo/Ohad Zwigenberg
Tentara Israel bergerak dengan pengangkut personel lapis baja (APC) di dekat perbatasan Israel-Gaza, di Israel Selatan, Selasa (2/9/2025).

GAZA – Israel kembali ke tabiatnya melakukan pelanggaran atas gencatan senjata yang sudah disepakati dengan kelompok Hamas di Gaza. Sejumlah warga sipil Palestina dibunuh oleh pasukan Israel di timur Kota Gaza pada Selasa, meskipun perjanjian gencatan senjata telah berlaku selama lima hari berturut-turut.

Kantor berita WAFA melansir sumber medis yang mengatakan enam orang syahid ketika drone Israel menembaki warga yang sedang memeriksa rumah mereka di lingkungan Shuja'iyya di timur Kota Gaza.

Baca Juga

Tentara Israel telah mengkonfirmasi pembunuhan terhadap orang-orang tersebut, mengklaim bahwa mereka sedang mendekati tentaranya ketika menjadi sasaran.

Sebuah sumber dari Layanan Darurat Gaza juga mengatakan sejumlah warga Palestina terluka akibat tembakan tentara Israel di daerah Halawa, Jabalia.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan, jumlah korban jiwa akibat agresi Israel di Jalur Gaza meningkat menjadi 67.869 warga Palestina dan 170.105 orang luka-luka, sejak 7 Oktober 2023.

photo
Pasukan Israel beroperasi di dalam Jalur Gaza, Ahad, 5 Oktober 2025. - ( AP Photo/Ariel Schalit)

Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan bahwa pembunuhan sejumlah warga Jalur Gaza oleh tentara Israel pagi ini merupakan pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata. 

Qassem meminta berbagai pihak untuk memantau perilaku Israel dan tidak membiarkannya menghindari kewajibannya kepada mediator terkait mengakhiri perang di Jalur Gaza.

Sementara itu, juru bicara Pertahanan Sipil Gaza Mohammed Basal mengatakan hari ini bahwa lebih dari 250 jenazah korban telah ditemukan sejak gencatan senjata.

Juru bicara tersebut mengatakan kepada Aljazirah bahwa beberapa jenazah tergeletak di jalanan. Dia menambahkan bahwa lebih dari 10.000 orang masih berada di bawah reruntuhan bangunan yang hancur, menjelaskan bahwa Pertahanan Sipil tidak memiliki sarana untuk menjangkau mereka.

Juru bicara Pertahanan Sipil di Gaza mengatakan mereka menghadapi kekurangan alat berat untuk menangani puing-puing. Basal menunjukkan bahwa sisa-sisa perang dan bahan peledak merupakan ancaman besar bagi kehidupan warga. Menurut perkiraan PBB, setidaknya terdapat 55 juta ton puing di Gaza.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement