REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim nasional Spanyol kembali menegaskan statusnya sebagai salah satu kekuatan utama sepak bola dunia. Namun di tengah rentetan hasil impresif yang membawa La Roja menjadi kandidat kuat juara Piala Dunia 2026, pelatih Luis de la Fuente justru memilih rendah hati.
Spanyol baru saja menorehkan sejarah baru. Kemenangan telak 4-0 atas Georgia pada akhir pekan lalu mengangkat rekor tak terkalahkan mereka menjadi 30 pertandingan. Ini melampaui capaian legendaris generasi Vicente del Bosque yang menahan kekalahan dalam 29 laga antara 2010 hingga 2013. Catatan itu bukan semata deretan angka, tetapi konsistensi dari era baru yang menapaki generasi masa lalu.
Rentetan apik tersebut mencakup perjalanan sempurna Spanyol di Euro 2024 ketika mereka menyapu bersih tujuh laga untuk mengamankan gelar Eropa keempat. Dominasi itu berlanjut ke Grup E kualifikasi Piala Dunia 2026. Spanyol menyapu lima laga awal, mencetak 19 gol, dan tak sekali pun kebobolan.
Dengan koleksi 15 poin maksimal, Spanyol hanya tinggal selangkah dari tiket otomatis menuju Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat. Situasi mereka begitu aman sehingga Turki, yang berada di posisi kedua, membutuhkan kemenangan mustahil 7-0 pada Rabu (19/11/2025) dini hari WIB untuk merebut puncak grup.
Menghadapi laga di Sevilla tersebut, De la Fuente menyadari konsekuensi dari status favorit yang kini dilekatkan bandar taruhan dan publik sepak bola Eropa. Namun, ia menegaskan timnya tetap harus melihat segalanya secara proporsional.
“Ini soal menjadi salah satu favorit. Kesuksesan adalah memiliki kesempatan untuk berjuang demi kemenangan. Ada garis tipis antara menang dan kalah,” ujar De la Fuente. “Tidak ada favorit yang jelas dalam Piala Dunia. Sebelumnya, sepak bola fokus pada tim lain, tetapi sekarang Spanyol termasuk di antara favorit.”
De la Fuente menilai lonjakan performa La Roja tak datang secara kebetulan. Ia menyebut ada fondasi kuat di baliknya, mulai dari pembinaan, model permainan, hingga investasi berkelanjutan di klub-klub besar dan federasi.
“Rahasia kesuksesan adalah kerja yang sempurna dalam sepak bola secara umum. Di klub-klub top dan di federasi, ada ide dan model permainan yang spesifik. Latihan, investasi, dan keyakinan pada ide tersebut,” kata dia.
Meski sudah di ambang kepastian grup, Spanyol tidak akan tampil santai saat menghadapi Turki. De la Fuente memastikan tidak ada rotasi berlebihan.
“Kami mendekati pertandingan ini dengan rasa tanggung jawab yang besar. Untuk prestise. Untuk menunjukkan apa yang telah kami capai. Kami ingin tetap menjadi nomor satu di dunia,” katanya. “Tidak akan ada hadiah. Di sini, orang harus membuktikan diri. Semua orang ingin bermain, dan semua orang telah membuktikannya dan pantas mendapatkannya.”
View this post on Instagram