Ahad 28 Sep 2025 10:20 WIB

Iran Tolak Mentah-Mentah Permintaan AS Agar Teheran Serahkan Semua Stok Uraniumnya

IAEA menyebut Iran memiliki sekitar 442 kg uranium dengan kadar pengayaan 60 persen.

Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Kepresidenan Iran ini, Presiden Masoud Pezeshkian (kedua dari kanan) mendengarkan penjelasan Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslami, saat mengunjungi pameran pencapaian nuklir Iran di Tehran, Iran, 9 April 2025.
Foto: AP
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Kepresidenan Iran ini, Presiden Masoud Pezeshkian (kedua dari kanan) mendengarkan penjelasan Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslami, saat mengunjungi pameran pencapaian nuklir Iran di Tehran, Iran, 9 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Sabtu (27/9/2025) menegaskan bahwa negaranya menolak permintaan Amerika Serikat (AS) yang meminta agar Iran menyerahkan semua stok uranium hasil pengayaan. Pezeshkian menilai permintaan itu sama sekali "tidak bisa diterima". 

Pezeshkian mengatakan, AS "menginginkan kami menyerahkan semua uranium hasil pengayaah kepada mereka, sebagai imbalannya mereka akan memberikan masa tiga bulan bebas dari sanksi."

Baca Juga

"Ini sama sekali tidak bisa diterima," kata Pezeshkian kepada wartawan di New York sebelum kembali pulang ke Teheran pada Sabtu, dikutip Times of Israel.

photo
Seorang inspektur Badan Energi Atom Internasional memasang peralatan pengawasan, di Fasilitas Konversi Uranium Iran, di luar kota Isfahan, Iran, 8 Agustus 2005. Iran mematikan dua kamera pengintai pengawas nuklir PBB yang memantau salah satu situs atomnya, televisi pemerintah melaporkan Rabu, 8 Juni 2022. - (AP Photo/Mehdi Ghasemi, ISNA)

Menurutnya, Prancis sebelumnya juga menyodorkan proposal yang sama dengan imbalan satu bulan penundaan penerapan sanksi. "Mengapa kami menempatkan diri dalam sebuah jebakan dan memasang sebuah jeratan pada leher kami setiap bulan?" tanya Pezeshkian, menuding AS menekan Eropa untuk tidak berkompromi dengan Iran.

Awal bulan ini, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan stok uranium dengan tingkat pengayaan 60 persen meningkat sekitar 440,9 kilogram per 13 Juni. Jumlah itu bertambah 32,3 kilogram sejak 17 Mei.

Namun sebelumnya, saat berpidato di Sidang Majelis Umum PBB, Pezeshkian menegaskan bahwa, Iran tidak punya niatan untuk membuat bom nuklir. Apalagi, Iran hingga kini terikat fatwa Pemimpin Tertinggi mereka yang mengharamkan bom nuklir sebagai senjata pemusnah massal.

 

sumber : AP, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement