REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menegaskan bahwa kendati Zionis Israel berusaha membunuh anggota delegasi perundingan Hamas di Doha, kelompok tersebut akan terus mengupayakan perdamaian di jalur Gaza.
Pernyataan itu disampaikan oleh anggota kantor politik Hamas, Husam Badran kepada Ria Novosti, Rabu (10/9).
"Kepemimpinan Hamas akan terus memainkan peran politik. Kejahatan apa pun yang dilakukan pasukan penjajah tidak akan memengaruhi keputusan yang telah diambil demi rakyat Palestina serta upaya untuk mengakhiri perang kriminal pemusnahan di jalur Gaza," katanya.
Menurut Badran, upaya pembunuhan terhadap anggota delegasi Hamas di Ibu Kota Qatar, Doha, membuktikan bahwa Israel telah mengobarkan perang di seluruh kawasan tersebut.
Militer Israel sebelumnya mengaku telah melakukan serangan di Doha pada Selasa, dengan target sejumlah pejabat senior Hamas.
Saksi mata mengatakan kepada RIA Novosti bahwa beberapa ledakan mengguncang pusat Doha saat delegasi Hamas tengah membahas proposal terbaru AS mengenai gencatan senjata di Gaza.
Media Israel melaporkan enam pejabat Hamas tewas dalam serangan itu. Namun, Hamas tidak mengonfirmasi adanya korban di antara petingginya dan hanya menyatakan enam orang tewas akibat serangan Israel di Doha.
Sumber Hamas mengatakan kepada RIA Novosti bahwa beberapa anggota tim perunding mereka di Doha kemungkinan terluka, tetapi belum ada laporan korban jiwa di kalangan pimpinan.